BANDUNG (Aswajanews.id) – Saat ini pesantren membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak, supaya terus berkembang memberi kontribusi bagi masyarakat. Selain itu menjadi tanggung jawab bersama untuk mengawal keberadaannya, agar pesantren terhindar dari kejadian yang merusak citra lembaga tersebut. Juga tidak menjadi bagian dari gerakan yang menentang NKRI.
Demikian dikemukakan Plt. Kepala Bidang PD Pontren Kawil Kementeraian Agama Jabar, Drs. H. Abudin, M. Ag., saat menjadi pembina upacara ligkungan Kanwil Kemenag Jabar, Senin (08/08/2022).
“Akhir-akhir ini kita mengetahui berbagai berita tentang pesantren. Banyak kejadian yang merugika nama baik pesantren. Meski jumlahnya sedikit dibanding keseluruhan, tetapi itu sudah mencoreng ,” kata Abudin.
Ia juga meminta agar jajaran Kanwil Kemenag memberikan informasi seandainya ada pondok pesantren yang belum memiliki izim operasional. Hal itu sebagai bentuk kewaspadaan, karena terkait dengan kepatuhan kepada NKRI. Harus diakui masih ada pesantren yang belum mengikuti atau tidak mengakui NKRI.
“Ini yang kita khawatirkan. Bagaimana mereka yang tidak mengakui NKRI ini memberikan pengajaran kepada para santrinya. Walaupun kasuistik dan jumlahnya kecil, tetapi memang ada yang semacam itu. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin akan mendorong munculnya sikap penentangan terhadap NKRI yang lebih luas,” tuturnya.
Kegiatan Porsadin
Pada bagian lain, Abudin juga menyampaikan beberapa catatan. Dikatakan, saat ini sudah memasuki semester kedua. Sesuai dengan arahan pimpinan, memasuki semester ini serapan anggaran harus sudah mencapai angka 75%. Semia harus berusaha agar serapan anggaran sebesar terwujud.
Bidang Pontren, lanjutnya, mengawal kegiatan Pekan Olah Raga dan Seni antar Diniyah (Porsadin) tingkat Jabar yang dilaksanakan DPW FKDT Jabar di Kabupaten Garut. Semua kegiatan berlangsung dengan lancar. Semoga pergelaran tersebut dapat mengantarkan para peserta ke Porsadin tingkat nasional.
“Berdasarkan informasi, insyaAllah pada pelaksanaan Porsadin tingkat nasional, Jabar ditunjuk sebagai tempat pelaksanaannya. Kami dari bidang Pontren Subkordinator Diniyah Takmiliyah sudah mengawal untuk persiapan acara yang menurut rencana akan digelar di Garut. Pelaksananya adalah DPP FKDT Pusat,” ujarnya.
Abudin juga menginformasikan tentang program yang sedang berjalan, yakni membuat sistem aplikasi Si Trendi. Aplikasi ini diharapkan bisa mengakomodir berbagai informasi dan sekaligus menyebarkan informasi.
Aplikasi ini bukan hanya untuk Bidang Pontren, tetapi juga untuk bidang lainnya yang berada di Kanwil Kemenag Jabar. Si Trendi saat ini sedang melaksanakan sosialisasi dan menginput data berasal dari kab./kota di Jabar. Sebagian sudah dilaksanakan dan perangkatnya juga sudah dipersiapkan.
“Mudah mudahan sistem tersebut itu banyak manfaatnya. Salah satu contoh, di Jabar ini banyak kyai ataupun ajengan yang bisa menulis kitab kuning, tapi karyanya belum dipublikasikan. Nah aplikasi ini bisa membantu. Sehingga tulisannya bisa dipublikasikan,” ungkap Abudin. *(Kontributor : Eva Nurwidiawati)