Pelayanan Publik

Kakanwil Ingatkan Lima Program Prioritas

BANDUNG (Aswajanews.id) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov Jawa Barat, Drs H Ajam Mustajam M.Si, memimpin Rapat Koordinasi Pimpinan yang digelar di Gedung Aula Kanwil Kemenag Prov Jawa Barat, Rabu (03/08/2022). Rapat tersebut menghadirkan pejabat eselon III serta para pelaksana program kegiatan di masing-masing unit kerja, dengan pembahasan utama terkait dengan penyerapan anggaran tahun 2022.

Di hadapan para pelaksana program unit kerja tersebut, Kakanwil mengingatkan tentang lima program unggulan yang dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Jawa Barat.

Dalam penjelasannya, H Ajam menyampai program-program prioritas tersebut.

Pertama, peningkatan kualitas SDM di lingkungan kerja masing-masing Satker sesuai dengan ketersediaan anggaran yang mengacu pada sasaran dengan memberikan akses pendidikan, pelatihan, dan beasiswa demi mewujudkan SDM yang profesional dan andal.

Kedua, Digitalisasi Layanan. Menurutnya, Transformasi layanan umat tidak akan terwujud jika aparatur Kemenag tidak mengikuti gerak perubahan zaman dan kemajuan teknologi, terutama teknologi informasi.

“Saat ini masyarakat menuntut layanan yang lebih mudah, lebih cepat, lebih murah, dan lebih terbuka. Karenanya, Kementerian Agama harus mempercepat upaya digitalisasi layanan,” jelasnya.

Percepatan tersebut, sambungnya, bisa dilakukan dengan cara meningkatkan literasi digital SDM Kemenag, sarana prasarana pendukung digitalisasi layanan, integrasi aplikasi digital, membangun situs atau pusat data informasi. Kemudian, Kanwil kemenag harus menjadi pusat informasi keagamaan di Jawa Barat serta mampu sharing data dan informasi dengan lembaga dan instansi terkait.

Ketiga, penguatan moderasi beragama baik dikalangan ASN Kemenag, millenial, penguatan visi dan wawasan kebangsaan bagi aparatur kemenag, serta membentuk kampung moderat di kota/kab masing-masing.

“Secara khusus kalangan millenial menjadi sasaran program penguatan moderasi beragama karena mereka sanat rentan terpapar paham-paham intoleran dan radikal dari media sosial dan platform teknologi informasi lainnya,” imbuhnya.

Keempat, Revitalisasi KUA kecamatan sebagai pusat data dan layanan keagamaan serta keluarga.

H Ajam berpendapat, Hal ini bisa terwujud dengan meningkatkan kualitas SDM serta sarana prasarana KUA kecamatan.

Kelima, program kemandirian pesantren. Ia menilai, hal ini bisa terwujud jika difokuskan pada penyusunan data yang lengkap dan komprehensif, penyusunan data lembaga pendidikan di bawah pesantren, penyusunan data potensi ekonomi dan kewirausahaan serta menjalin kerja sama dan sinergi dengan institusi yang lain untuk mengembangkan potensi ekonomi dan kewirausahaan pesantren. (Kontributor : Muhamad Rizqy Fauzi)