TASIKMALAYA (Aswajanews.id) – Kepolisian Resor Tasikmalaya menggelar doa bersama yang dihadiri tokoh lintas agama untuk menjaga rasa nyaman dan aman bagi seluruh elemen masyarakat, terutama saat ini sedang persiapan menjelang pemilihan umum (pemilu) maupun pilkada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
“Kami juga salah satunya berdoa untuk kelancaran baik itu pilkada maupun pemilu, pilpres,” kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Suhardi Hary Haryanto usai acara doa bersama lintas agama di Gedung Pertemuan Warga (GPW) Polres Tasikmalaya, Jumat (16/6/2023).
Ia menuturkan kegiatan doa bersama itu dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, kiai, maupun ulama dari pondok pesantren sebagai rangkaian Hari Ulang Tahun ke-77 Bhayangkara, sekaligus membangun kebersamaan dalam menjaga keamanan, dan ketertiban masyarakat.
Ia berharap adanya doa bersama yang dihadiri tokoh lintas agama itu bisa memberikan dampak kebaikan bagi semua elemen masyarakat, termasuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.
“Alhamdulillah kita bersama dengan tokoh agama di wilayah Kabupaten Tasikmalaya berdoa bersama untuk keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tasikmalaya KH Edeng ZA yang hadir dalam doa lintas agama mengatakan, semua elemen masyarakat termasuk lintas agama di Tasikmalaya selalu berupaya menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Seluruh organisasi, termasuk berbagai umat di Tasikmalaya, kata dia, terus berupaya menjaga kerukunan, kebersamaan, dan persatuan bangsa untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman.
“Kenapa Tasik kondusif, karena memang semuanya sinergi, termasuk kepolisian dengan masyarakat,” katanya.
Ia menyampaikan termasuk setiap agenda politik seperti pilkada maupun pemilihan presiden, masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa agar tetap aman.
Ia berharap pada agenda pesta demokrasi tahun 2024 menjelang maupun sampai akhir tetap aman, dan tidak terjadi apa-apa yang mengganggu kehidupan masyarakat.
“Sama-sama bergerak menjaga keamanan, insya Allah aman, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa,” kata Edeng. *(Nana Suherna)