JAKARTA (Aswajanews.id) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku menerima arahan khusus dari Presiden RI Prabowo Subianto terkait penghematan anggaran. Menurut Menag, anggaran dapat hemat, salah satunya dengan cara meminimalisasi perjalanan dinas. “Kami sedang mencoba mendalami bersama Kementerian Keuangan dan arahan Bapak Presiden akan kami pedomani, misalnya tadi menghemat perjalanan dinas satu diantaranya,” jelas Menag, saat jumpa pers usai apel pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Pendulum Nusantara Hall, IPC Corporate University, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/11/2024).
Penghematan juga bisa dilakukan, kata Menag, dengan cara di menghemat ruangan. Sebab ia melihat betapa banyaknya anggaran negara keluar hanya untuk seminar-seminar, sementara yang hadir ada yang mengantuk.
“Sekarang ini kan yang bisa dikerjakan dengan 20 orang bisa dilakukan dengan satu laptop dengan jaringan ini bisa selesai. Jadi, penghematan SDM penghematan ruangan juga, tidak perlu ruangan yang besar yang banyak orang di dalamnya karena bisa dihemat SDM dan ruangan itu dengan adanya IT seperti ini,” jelas Imam Masjid Istiqlal itu. Secara spesifik, Menag menginginkan anggaran untuk perjalanan dinas dapat dimanfaatkan untuk membantu kaum fakir dan dhuafa.
“Perjalanan dinas tidak perlu bawa rombongan. Itu bukan zamannya lagi. Anggaran Kemenag bisa digunakan untuk bantuan kaum fakir dan dhuafa,” jelasnya.
Menag juga mengaku bahwa Presiden Prabowo memintanya untuk melakukan pembersihan di tubuh Kemenag dan berupaya untuk mencitrakan Kemenag yang positif kepada masyarakat. Ia pun berkomitmen akan menekan anggaran pertemuan dan perjalanan dinas. Sementara pertemuan saat ini, Rakernas Kemenag, hanya akan dilakukan di awal-awal kepemimpinannya dan tak akan terulang kembali.
“Raker ini berlangsung di awal-awal kepemimpinan saya sebagai menteri. Selebihnya nanti itu kami akan lekukan rapat koordinasi melalui zoom meeting. Suatu saat nanti kita tidak perlu adanya raker-raker,” katanya.
“Akan tetapi berkumpul ya muwajahah (tatap muka) pertemuan, face to face di tingkat awal sangat diperlukan dan tapi nanti akan datang semua kita gunakan teknologi untuk mempertemukan wawasan, visi ke depan dengan tujuan untuk penghematan,” terangnya. (Red)