Poso (Aswajanews.id) – Gempa bumi berkekuatan 6,0 Skala Richter mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7). Guncangan kuat yang terjadi pada siang hari tersebut menimbulkan kepanikan warga, terutama di sejumlah desa dekat pusat gempa seperti Desa Tokilo, Tindoli, Tolambo, dan Bancea.
Akibat trauma, warga memilih mengungsi dan bermalam di tempat terbuka. Hingga malam hari, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 16 kali gempa susulan yang masih dirasakan cukup kuat.
Data sementara mencatat, gempa menyebabkan satu rumah di Desa Bancea rusak berat, serta satu pertokoan Alfa Midi di Tentena mengalami kerusakan ringan. Selain itu, pasien di Rumah Sakit Tentena dan Rumah Sakit Posopanik dan sempat dievakuasi keluar gedung saat gempa terjadi.
Faisal Tahadju, ST., M.Si, seorang analis bencana, menjelaskan bahwa wilayah Poso berada di jalur rawan gempa karena terletak dekat zona subduksi lempeng tektonik. Ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gempa megathrust yang kerap terjadi di kawasan pertemuan lempeng, seperti Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
“Megathrust adalah ancaman nyata bagi Indonesia. Meski tidak dapat dicegah, dampaknya bisa diminimalkan melalui edukasi dan kesiapsiagaan bersama,” ujar Faisal.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa. Aparat dan relawan masih terus memantau situasi di lapangan, sementara tim tanggap darurat mulai dikerahkan untuk menilai kerusakan dan mendistribusikan bantuan darurat kepada warga terdampak. (Redaksi)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.