Kajian

DPP PPSI Sosialisasi Penilaian Pasanggiri Jawara Muda Bekasi

Kabupaten Bekasi (Aswajanews.id) – Kunjungan Pengurus Pusat PPSI (Persatuan Pencak Silat Indonesia) di kantor Sekretariat DPD PPSI Kabupaten Bekasi, Desa Sukarukun Kecamatan Sukatani pada Sabtu (09/10/2021) dalam rangka persiapan Pasanggiri Jawara Muda Bekasi Berprestasi akan digelar pada tanggal 20 dan 21 November 2021.

Selaku ketua penyelenggara acara Aby Suherman Haromain, Ketua  DPD PPSI Kabupaten Bekasi M. Imat Rahmatulloh atau Abah Tapak, Irwan Kosasih Sekjen DPD PPSI Kabupaten Bekasi Bersama jajaran pengurus DPD PPSI Kabupaten Bekasi mengundang Pengurus DPP dan para Dewan Juri pada ajang pasanggiri tersebut, untuk mensosialisasikan kriteria penilaian di Pasanggiri jawara Muda Bekasi. Kehadiran rombongan pengurus Pusat PPSI dipimpin oleh Sekjen DPP PPSI Mulyana beserta pengurus pada Sabtu malam (09/10/2021).

Kepada awak media Buser Indonesia Mulyana mengatakan, ”Kedatangannya bersama pengurus DPP dalam rangka kunjungan dan sosialisasi kriteria penilaian pada pasanggiri yang akan diselenggarakan DPD PPSI Kab. Bekasi.”

“Pasanggiri PPSI tidak akan merubah jurus-jurus yang ada di masing -masing paguron,” ucapnya.

Lebih lanjut Mulyana memaparkan, DPP PPSI Telah mensosialisasikan kriteria penilaian pasanggiri di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat termasuk di Kabupaten Bekasi Adapun kriteria yang akan dinilai dalam pasanggiri yaitu ada 4 tahap, Nilai yang paling besar yaitu intisari pola pencak, Adapun intisari pola penca dibagi menjadi 3 (tiga). Pertama, untuk penilaian gerakan harus beruntun istilahnya pas dalam alunan Irama dan gerak harus sesuai dan selaras dengan musik yang dikategorikan nilai wirahma dan wiraga. Kedua, genre dengan tenaga jelas dan ketiga baru asli pencak, yaitu nilai yang tertinggi, karena PPSI ialah pencak asli buhun, kemudian materi penilaian.

Menurutnya, kuda-kuda itu ada 3 (tiga) kriteria kuda-kuda juga jangan goyang harus antap dan harus pas. Sedangkan penilaian Irama karena nada Irama harus pas antara gendangnya dengan tari, yang ke-4 penghormatan, cara pakaian, mimik muka yang bagus, itulah yang menjadi dasar penilaian.

Mulyana mengajak masyaralat pelaku seni budaya yang ada di kabupaten Bekasi, “Yuk kita bareng-bareng mengikuti pasanggiri jawara muda bekasi, yang mana untuk penilaian dan aturan umuun seperti yang telah dijelaskan tadi. Karena pasanggiri di kabupaten Bekasi ini adalah yang baru pertama kali, diselenggarakan oleh PPSI Kab. Bekasi,”

Mulyana mengajak kepada para pelestari seni budaya dan paguro sama-sama belajar agar masyarakat tahu bahwa asli pencak silat itu ada dan murni.

Ketua DPD PPSI Kabupaten Bekasi M. Imat Rahmatulloh atau Abah Tapak mengucapkan, “Terima kasih atas kunjungan DPP Pusat PPSI yang telah memberikan pencerahan tentang penilaian Pasanggiri PPSI, untuk seni Ibing pencak Silat secara pribadi Abah Tapak mengajak kepada semua paguron-paguron yang ada di Kabupaten Bekasi untuk bergabung dan bersatu meramaikan Pasanggiri Jawara Muda Bekasi yang di selenggarakan oleh PPSI.

“Kita tidak akan merubah gerak dari masing-masing perguruan yang ada, justru kita dari PPSI sendiri akan menambah wawasan dari seni pencak silat itu sendiri,” ucapnya.

Menurut Abah Tapak, “pencak silat merupakan kekayaan seni budaya khusus Kabupaten Bekasi untuk Ibing Pencug, PPSI Kabupaten Bekasi akan terus bersinergi dengan seluruh padepokan – padepokan yang ada di Kabupaten Bekasi dan kami dari PPSI sangat menghargai perguruan-perguruan, karena di Bekasi ini punya ciri khas tersendiri yaitu Ibing Pencug.

Ibing Buah Kawung itu sendiri adalah Ibing Buhun yang tidak bisa dilepaskan karena ini sudah menjadi budaya di Kabupaten Bekasi. Adapun untuk Ibing Pencug jika dimasukkan dalam buah Kawung kalau memakai gendang itu masuknya diranah tepak dua naik ke tepak tilu, karena di sana ada yang namanya Buah Kawung naik ke Kembang Beureum nah ditutup dari Limbung terus masuk ke Padungdung sebenarnya kalau kita memakai gendang pencak.

Masuk ke ranah itu sendiri inilah kebudayaan Bekasi yang betul-betul dahsyat ciri khas kabupaten Bekasi. Oleh karena itu besok di pasanggiri akan ada 2 kategori yaitu Ibing Buah Kawung dan yang keduanya kita akan Tunjukkan bahwa PPSI ini ada Ranah nya pencak silatnya yaitu dari Awal kita main di Buah Kawung kemudian setelah itu kita akan Tunjukkan inilah pencak silat asli PPSI untuk menambah giro merupakan kolaborasi antara pencak silat dan Buah Kawung.

Abah Tapak berharap, dengan diselenggarakannya pasanggiri pada tanggal 20 dan 21 November mendatang, semoga semua perguruan-perguruan yang ada di Kabupaten Bekasi bisa ikut serta dalam ajang PPSI Jawara muda. Oleh karena itu untuk mencetak prestasi anak-anak didik yang ada ditiap perguruan masing-masing, karena dari PPSI ini akan menghasilkan sebuah prestasi yang Insya Allah ke depannya membawa ke ranah pendidikan yang mana PPSI Kabupaten Bekasi telah berkolaborasi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan beberapa sekolah serta Universitas Perguruan Tinggi yang ada di kabupaten dan kota.

“Kalau ada anak-anak yang putus sekolah dan ikut di PPSI ada yang namanya Penerimaan Siswa Tidak Mampu akan diberikan Beasiswa pendidikan dimana nantinya anak didik akan mendapatkan pelajaran dan pendidikan yang sama dan setara, Alhamdulillah Program tersebut telah berjalan,” ucap Abah Tapak Ketua PPSI kabupaten Bekasi. (Koresponden : Icun/Wisnu)