Nusantara

Bupati Suhatri Bur : Sebagai Intelektual, ISNU Harus Aktif Wujudkan Padang Pariaman Berjaya

Padang Pariaman (Aswajanews.id) – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Padang Pariaman memiliki peran penting dalam membentengi umat dari masuknya paham keagamaan yang memandang kritis terhadap tradisi dan amaliah beragama di tengah masyarakat. Sebagai intelektual NU, ISNU tidak saja berada di menara gading kampus, tapi juga terjun ke tengah masyarakat dalam memberikan pemahaman keagamaan yang selama sudah dijalankan umat.

Sekaitan dengan itu, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE. MM berkesempatan menghadiri sekaligus membuka secara resmi Rapat Kerja (Raker) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Cabang Kabupaten Padang Pariaman, pada Minggu (27/3) bertempat di Hall IKK (Ibu Kota Kabupaten) di Nagari Parik Malintang Kecamatan Anam Lingkuang.

Kegiatan yang memanfaatkan momen menyambut bulan suci Ramadhan itu, mengusung tema

“Mengukuhkan Eksistensi NU dan Membangun Kolaborasi Menuju Padang Pariaman Berjaya”.

Terlihat hadir pada pembukaan Raker itu, Ketua PC. NU Kabupaten Padang Pariaman Dr. H. Zainal Tk. Mudo, M.Ag. Ketua ISNU Padang Pariaman Dr. Sawirman, M.Hum, dan Ketua Panitia Arif Gufra Mata, S.Pd.I, M.Pd, Tuanku Sutan, Kabag Prokopim Setdakab. Anesa Satria, serta anggota majelis taklim NU dan Pengurus Banser NU Kabupaten Padang Pariaman.

Tampil sebagai Narasumber Ketua PW. ISNU Sumbar Dr. Ahmad Wira, Wakil Sekretaris PW. NU Sumbar Armaidi Tanjung, S.Sos, M.A, Pengurus ISNU Padang Pariaman Dr. Hasanuddin, M.Si, Dt. Tan Putiah dan Dr. Rasman, M.Ag, Tuanku Mudo, serta dipandu Tuanku Daniel Kharlis.

Dalam sambutannya, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menyambut baik diadakannya Raker ISNU Padang Pariaman. Penguatan yang dilakukan ISNU Padang Pariaman ini, sejalan dengan visi Pemerintah Darah yang mewujudkan Padang Padang Berjaya. Yang sejalan dengan salah satu kata kuncinya yakni Padang Pariaman yang Religius.

“ISNU sebagai kaum intelektual NU, tentu sangat diharapkan berperan aktif memberikan ide dan sarannya dalam membangun Kabupaten Padang Pariaman. Dukungan semua pihak dalam menyukseskan pembangunan, sangatlah penting. Walaupun misalnya, bupatinya hebat, pintar dan cerdas, tapi kalau jalan sendiri tanpa dukungan masyarakat, tentu tidak akan pernah berhasil dalam membangun daerah. Karena itu, ISNU harus berperan aktif dalam mewujudkan Padang Pariaman Berjaya,” kata Suhatri Bur, mantan Bendahara PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Padang Pariaman ini.

Pada sesi penyampaian materi, Rasman dalam paparannya menjelaskan. ISNU sebagai intelektual kampus, harus berpikir lurus dalam melihat permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Tidak mudah menyalahkan pihak lain tanpa mendalami apa dan bagaimana sesuatu itu terjadi.

“Ibarat mengaji di pondok pesantren, harus dilihat dari ilmu mantik, nahwu, hadis, tafsir, tasawuf, bayan dan seterusnya. Sehingga menerima sesuatu pernyataan atau informasi, tidak mudah menyalahkan orang lain,” kata Rasman.

Dikatakannya, Padang Pariaman yang banyak memiliki pondok pesantren, melahirkan tuanku yang telah mempelajari kitab-kitab kuning minimal 7 tahun, sehingga menguasai berbagai ilmu dalam memahami agama Islam.

“Sehingga Padang Pariaman masih belum separah daerah lain, yang sudah dimasuki pemahaman agama yang suka menyalah-nyalahkan tradisi sebagaimana sudah dijalankan selama ini,” kata Rasman.

Hal senada, juga diungkapkan Armaidi Tanjung. Eksistensi ISNU Padang Pariaman dengan adanya Raker dan melibatkan berbagai pihak, merupakan langkah maju dalam membentengi umat dari kelompok yang selalu menyalahkan kegiatan yasinan, tahlilan, ziarah, shalawatan dan mauludan.

“Hal ini, terungkap dalam pertanyaan salah satu peserta dari majelis taklim. Dia mengatakan menerima pernyataan dari pihak tertentu, yang menyalahkan kegiatan yasinan, tahlilan, ziarah dan shalawatan yang dilakukan oleh majelis taklim tersebut. Padahal apa yang dilakukan majelis taklim tersebut sudah tepat, sesuai dengan amaliah NU. Bahkan punya dalil dan dasar yang kuat,” kata Armaidi Tanjung menutup pembicaraan. (RB)