BANDUNG (Aswajanews.id) – Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna (Kang DS), resmi memulai pembangunan Jembatan Roda 2 Cijeruk yang menghubungkan Bojongsoang–Baleendah. Groundbreaking dilaksanakan Jumat (22/8/2025) di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang.
Jembatan ini sempat jadi sorotan publik setelah ambruk ketika dibangun pihak perseorangan tanpa izin. Beruntung, tidak ada korban jiwa. “Karena berbahaya, langsung saya instruksikan untuk dibongkar. Pemerintah daerah tidak bisa bertanggung jawab atas bangunan ilegal,” tegas Kang DS.
Pemerintah Kabupaten Bandung kemudian bergerak cepat dengan berkoordinasi bersama DPRD, Sekda, dan Dinas PUTR. Melalui skema e-katalog, proyek jembatan berhasil ditenderkan dengan nilai Rp6,7 miliar, meski masih pra-DPA. Pembangunan ditargetkan rampung dalam 120 hari.
“Fokus utama adalah kualitas dan keselamatan. Semua pihak, termasuk Polsek dan Koramil, harus ikut mengawal agar tidak ada praktik pungli,” ujarnya.
Jembatan yang hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda dua ini diharapkan memperlancar mobilitas warga di Bojongsoang, Baleendah, dan Ciparay, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Tak hanya itu, Pemkab Bandung juga mengusulkan pembangunan lanjutan lewat program Inpres Jalan Daerah (IJD) dengan rencana anggaran Rp1 triliun untuk perbaikan jalan kabupaten sepanjang 500 km tahun depan.
Desain Jembatan Roda Cijeruk yang modern dan estetik digarap Dinas PUTR bersama konsultan berpengalaman. “Desainnya keren, bisa jadi ikon baru Bojongsari dan tempat selfie warga. Tapi ingat, hanya roda dua yang boleh lewat,” kata Kang DS sambil tersenyum.
Dengan hadirnya jembatan ini, sinergi pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu memperkuat infrastruktur sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga Kabupaten Bandung. (Red)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
