INDRAMAYU (aswajanews.id) – Desa Cangkingan Kecamatan Kedokan Bunder Kabupaten Indramayu terus berproses untuk menjadi tempat yang menyenangkan sebagai pelestari kebudayaan dan kesenian. Salah satu bentuk impelementasi Smart Heritage yakni dengan pelestarian budaya Mapag Sri yang diisi dengan pagelaran kesenian dan bakti sosial kepada masyarakat Desa Cangkingan, Jum’at (5/5/2023).
Kegiatan Mapag Sri diawali dengan penjemputan terhadap tanaman padi yang akan di panen di Blok Jembangan yang ditandai dengan pengambilan padi sebagi simbol ‘Dewi Sri’.
Setelah pengambilan tanaman padi, selanjutnya dilakukan do’a bersama yang diikuti oleh pamong desa dan masyarakat lainnya. Selanjutnya, padi yang telah dipanen kembali dibawa ke balai desa dan disana telah disiapkan pagelaran wayang kulit untuk masyrakat.
Pada kesempatan itu, dalam momentum Mapag Sri juga dilakukan bakti sosial kepada masyarakat Desa Cangkingan yang tidak mampu berupa pemberian beras masing-maisng 3 kilogram.
“Hari ini kita melaksanakan panen, dan hasil dari panen itu kita kembalikan kepada masyarakat berupa beras kepada mereka yang membutuhkan,” kata Kuwu Cangkingan, Didi Wahyudi.
Didi menambahkan, untuk pertanian di Desa Cangkingan yang sudah melaksanakan penen baru 60 %. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan semakin luasnya cakupan panen di desa tersebut.
Sementara itu Camat Kedokan Bunder, Atang Suwandi, S.STP., M.Si mengapresiasi kegiatan Mapag Sri yang telah dilaksanakan di desa-desa di Kecamatan Kedokan Bunder. Kegiatan tersebut sebagai pelestarian budaya yang harus dilestarikan dan sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT. (Herman/Tongol)