
KAB. BANDUNG (Aswajanews.id) – Ribuan warga dari wilayah Bandung Timur memadati kawasan Cagar Budaya Masjid Raya Majalaya, Alun-Alun Majalaya, pada Minggu (15/6/2024) untuk menghadiri Haul Akbar Imam Syadzili dan Aulia Tatar Sunda.
Acara keagamaan tahunan tersebut semula dijadwalkan dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Mursyid Thariqah Syadziliyah yang juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Kehadiran kedua tokoh ini menjadi daya tarik utama bagi masyarakat yang datang dari berbagai daerah.
Namun, suasana penuh antusias itu berubah menjadi kekecewaan. Tokoh-tokoh yang ditunggu-tunggu tak kunjung hadir, termasuk KDM yang dikenal luas dengan sebutan “Bapa Aing”.
Bahkan, awak media yang meliput diserbu warga yang ingin menyampaikan kekecewaannya terhadap panitia acara yang dianggap tidak memberikan kejelasan informasi.
“Saya sudah datang dari jam tujuh pagi berharap bisa melihat langsung Bapa Aing, tapi ternyata beliau tidak hadir,” ungkap Ibu Siti, warga Ibun, yang mengaku sangat mengidolakan sosok KDM sebagai panutan masyarakat Jawa Barat.
Hal senada juga disampaikan jajaran FKPPI Rayon Majalaya, Nanang Supriatna AS. Ia menuturkan, banyak warga yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan materi demi bisa hadir dalam haul tersebut.
“Sangat disayangkan. Di tengah antusiasme warga yang luar biasa, justru tokoh-tokoh yang ditunggu tidak hadir. Ini menjadi pelajaran penting bagi panitia ke depan agar lebih siap dalam hal komunikasi dan kepastian tamu undangan,” ujar Nanang.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya karena beberapa warga dilaporkan kehilangan barang berharga seperti handphone dan dompet akibat berdesak-desakan di tengah kerumunan.

Kendati demikian, kegiatan Haul Akbar tetap berlangsung dengan khidmat. Kapolsek Majalaya, Kompol Suyatno, menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah mengantisipasi membludaknya pengunjung dengan menyiagakan personel keamanan di berbagai titik.
“Alhamdulillah acara berjalan aman, tertib, dan kondusif. Personel kami telah bersiaga sejak pagi hari demi kelancaran kegiatan,” ujarnya.
Haul Akbar ini tetap menjadi momentum spiritual yang bermakna bagi masyarakat, meski diwarnai rasa kecewa atas ketidakhadiran tokoh-tokoh yang dinantikan.
(Red/Nas)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.