MALANG (Aswajanews.id) – Pendidikan merupakan investasi masa depan. Di era serba digital ini, kreativitas merupakan aset yang penting untuk dimiliki setiap siswa. Oleh karena itu, Mahasiswa Pengalaman Praktik Lapangan Kependidikan (PPLK) Universitas Islam Malang (UNISMA) berinisiatif menghadirkan “Taman Inspirasi” untuk ladang kreativitas siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) 4 Malang melalui media Mading (Majalah Dinding).
Pengalaman Praktik Lapangan Kependidikan atau PPLK merupakan kegiatan belajar mahasiswa yang dilakukan di lapangan untuk mengintegrasikan pengetahuan teoritis yang diperoleh di kampus dengan pengalaman praktik di lapangan, kegiatan tersebut meliputi pembelajaran dan pengelolaan administrasi di sekolah atau madrasah.
Bu Shofia, ketua penyelenggara PPLK UNISMA tahun 2023 mengatakan bahwa “PPLK adalah praktik mengajar di sekolah atau madrasah yang tujuannya tidak hanya sekedar belajar mengajar, tetapi juga belajar administrasi sekolah dan melatih mental” ucap Bu Shofia saat pembekalan PPLK (10/07).
Tim PPLK UNISMA yang beranggotakan 6 mahasiswa berinisiatif untuk membuat sebuah program kerja (Proker) kelompok, adapun Proker kelompok yaitu membuat Mading. Kelihatannya sederhana, bukan? Tetapi, dengan adanya Mading ini diharapkan akan meningkatkan kreativitas siswa SMKN 4 Malang.
Mas Haidar, selaku pencetus gagasan pembuatan Mading mengatakan “Dengan adanya Mading, siswa-siswi SMKN 4 Malang bisa menyalurkan kreativitas mereka, menempelkan karya atau tulisannya di Mading,” ujarnya saat diwawancara (25/08).
Mading atau majalah dinding merupakan media informasi dan komunikasi yang ditempel di dinding. Fungsi Mading selama ini mungkin hanya dianggap sebagai papan pengumuman seputar sekolah, seperti jadwal pembelajaran sekolah, acara sekolah, prestasi-prestasi siswa, dan lain-lain.
Namun, Mahasiswa PPLK UNISMA melihat potensi lebih dari sekedar papan pengumuman. Mereka ingin menyulap Mading menjadi media yang kuat untuk mengembangkan kreativitas, memotivasi siswa dan tempat siswa berkarya.
Mading disusun dengan tema-tema sekreatif mungkin agar menarik perhatian siswa, seperti Seni, Sains, Religi, dan lain-lain. Dengan demikian, Mading dapat mengundang siswa untuk berpikir kritis, mengembangkan imajinasi, dan mendorong siswa untuk berkarya.
Peran aktif siswa sangat diperlukan guna menghidupkan Mading ini. Siswa-siswi SMKN 4 Malang diajak untuk berkontribusi dengan menorehkan karyanya, baik itu berupa karya seni, tulisan, atau proyek-proyek kreatif lainnya. Hal ini tentunya memberikan siswa kesempatan untuk mengekspresikan diri, mengasah keterampilan kreatif, dan merasa memiliki peran penting dalam menghidupkan lingkungan sekolah.
Adele misalnya seorang siswi kelas XI mengutarakan kegembiraannya dengan adanya mading ini. “Saya merasa diberikan wadah untuk berkreativitas. Insyaallah saya akan rutin menulis di sini,” ujarnya saat diwawancara (24/9).
Adanya Mading juga menciptakan ikatan yang erat antara Mahasiswa PPLK UNISMA dan siswa SMKN 4 Malang. Tidak hanya sebagai pengelola Mading, Mahasiswa juga berperan sebagai mentor siswa.
Mahasiswa PPLK UNISMA memberikan bimbingan, inspirasi, dukungan kepada siswa dalam mengembangkan kreativitas siswa. Ini merupakan contoh nyata kolaborasi positif antara Perguruan Tinggi dengan sekolah yang memberikan manfaat jangka panjang bagi pendidikan.
Dengan Upaya Mading, diharapkan banyak siswa yang berkembang menjadi individu yang kreatif, inovatif, berpikir kritis, dan tentunya siap menuju ke masa depan yang cerah. Semuanya berawal dari sebuah Mading. (Kontributor : Muhammad Allif Haeqal)