JEMBER (Aswajanews.id) – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024, masyarakat di seluruh Indonesia akan menentukan pilihan terhadap wakil rakyat yang akan duduk di kursi DPR, DPD, DPRD tingkat provinsi, serta DPRD tingkat kabupaten.
Beragam figur dari berbagai kalangan mulai bermunculan mulai dari pengusaha, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, petani, akademisi, pengacara bahkan kalangan jurnalis.
Syamsul Arifiln, salah satunya. Pria kelahiran Jember 17 Juli 1967 yang juga jebolan Pondok Pesantren Salafiyah Asembagus Situbondo mencalonkan diri melalui partai berlambang Bulan Bintang (PBB). Ia maju di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Kabupaten Jember (Sumbersari, Mayang, Mumbulsari, Tempurejo dan Ajung).
Ia bertekad, bila terpilih akan benar-benar menempatkan dirinya sebagai wakil rakyat yang bekerja sepenuh hati mewakili rakyat, bukan anggota dewan yang haus rasa hormat. Syamsul juga tidak ingin para anggota dewan yang terpilih nanti terlibat politik uang seperti yang pernah dialami oleh sebagian kecil para anggota dewan di masa lalu yang bermuara pada persoalan kasus korupsi.
“Nurani para anggota dewan sebaiknya sesuai dengan hati Nurani rakyat yang ia wakili, bukan mementingkan dirinya sendiri,” ungkapnya.
Untuk itu, Syamsul mengimbau kepada masyarakat harus pandai dan cerdas dalam menentukan pilihannya. Jangan sampai terpengaruh dengan politik uang, bila ingin mendapatkan wakil-wakilnya yang duduk di kursi dewan sesuai dengan yang diharapkan dapat mewakili aspirasinya.
“Masyarakat harus bisa memilih wakilnya (caleg) yang baik, berakhlaq, berkualitas dan berintegritas. Jangan asal memilih, apalagi diawalai dengan budaya buruk yaitu politik uang,” pungkasnya. *(Abdul Wafi)