Presiden Joko Widodo resmi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh yang merupakan hasil seleksi Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/11/2022) lalu.
Kelima tokoh yang menerima anugerah, yakni almarhum Dr.dr.H.R.Soeharto asal Jawa Tengah, almarhum Paku Alam ke-8 yang merupakan Raja Paku Alam pada tahun 1937 hingga 1989 dari Daerah Istimewa Yogyakarta, almarhum dokter Raden Rubini Natawisastra dari Kalimantan Barat, almarhum Haji Salahuddin bin Talibuddin dari Maluku Utara serta almarhum KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat.
Penganugerahan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96 TK Tahun 2022 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang ditetapkan di Jakarta 3 November 2022.
Alasan pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh yang dipilih berdasarkan usulan masyarakat yang dinilai telah ikut berjasa dalam perjuangan mendirikan NKRI. Hal itu disampaikan Menko Polhukam Mahfud Md selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/11).
Mahfud menjelaskan kelima tokoh itu telah melalui sejumlah proses seleksi. Adapun alasan dokter Soeharto dianugerahi gelar Pahlawan Nasional adalah karena dokter Soeharto dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan setelah kemerdekaan, almarhum ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.
Sebelum menerima gelar Pahlawan Nasional, sejak 27 Mei 2022 lalu, Pemerintah Kabupaten Klaten mengabadikan Soeharto menjadi nama jalan. Tepatnya dari gapura Jimbung hingga Rawa Jombor, Klaten. Lokasi itu dekat dengan Jalan insinyur Sukarno dari terminal sampai arah Wedi.
Nama Mayor Jenderal dokter HR Soeharto sebelumnya telah diusulkan untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional oleh mantan Presiden R I Kelima Megawati Soekarnoputri.
Dikutip dari situs Pemprov Jateng, dokter Soeharto memiliki nama lengkap Suharto Sastrosoeyoso, anak kedua dari pasangan Raden Sastrosoeyoso dan Hermina.
Lahir pada 24 Desember 1908 di Tegalgondo, Solo, Jawa Tengah. Sebelumnya, dokter Soeharto juga pernah menjabat Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno.
Nama dokter Soeharto tercatat sebagai salah satu pendiri bank pertama di Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI), sekaligus turut andil dalam pembangunan kawasan Sarinah Thamrin Jakarta, monumen nasional, masjid istiqlal, rumah sakit Jakarta dan Hotel Indonesia tahun 1964.
Selain itu, Soeharto terlibat banyak dalam organisasi kepemudaan, seperti di Jong Islamieten Bond, Jong Java, Pusat Tenaga Rakyat, serta terlibat dalam Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Pada 1950, dokter Soeharto tercatat menjadi salah satu penggagas berdirinya Ikatan Dokter Indonesia. Ia juga pelopor yang menginisiasi program Keluarga Berencana di Indonesia. Selanjutnya, dr Soeharto didapuk menjadi ketua pertama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). Dokter Soeharto meninggal dunia di Jakarta pada 30 November 2000 dalam usia 91 tahun. *(Berbagai Sumber)