Pendidikan

SMA PGRI 2 Bandung Beri Ruang Kreasi bagi Siswa Melalui Mural

BANDUNG (Aswajanews.id) – Sebanyak 5 siswa SMA PGRI 2 Bandung menggambar mural di dinding sekolah. Tapi tenang, mural tersebut dibuat bukan karena iseng, tapi untuk mengikuti lomba mural yang diadakan oleh perusahaan start-up terbesar asal Indonesia.

Mereka adalah Nurul Azwa Andriyani, Felicia Syifa, Muhammad Pgi Diaul Haq, Karina Karin, dan Salsa Khoirunnisa. Kelimanya kompak menuangkan kreativitas di dinding sepanjang 15 meter tersebut. Dengan tema “Siswa Berprestasi & Green School”, mereka melukis wajah siswa dan guru dalam suasana sekolah di perkotaan hijau nan asri.

Wakil Kepala SMA PGRI 2 Bandung Bidang Humas, Destria Indra Gunawan menjelaskan, pihaknya selalu berupaya mengeksplorasi potensi dan bakat siswa. “Kita selalu memberi kesempatan bagi siswa untuk terus mengeksplorasi kemampuan dan potensi mereka, baik akademik, nonakademik, olahraga, seni dan lainnya. Kita beri ruang dan waktu seluas-luasnya,” ungkapnya saat ditemui di sekolah, Selasa (15/11/2022).

Destria beserta para guru pun tak pernah menggeneralisasi kemampuan siswa sebab siswa memiliki keistimewaan masing-masing. Ia pun mendorong seluruh siswa untuk menemukan minat dan bakatnya dengan terus mencoba hal baru yang positif.

“Jangan sampai mematikan potensi diri. Mumpung masih muda, mari berprestasi. Saatnya membuka dan mengubah diri,” ajaknya.

Asah Karakter

Sedangkan guru seni SMA PGRI 2 Bandung, Neng Otih menjelaskan, melalui mural yang dikerjakan berkelompok ini, para siswa akan terasah karakter kerja samanya. “Intinya kerja sama. Satu sama lain harus sinkron. Kemudian, belajar kerapian dan disiplin. Karena, selain objek gambar/lukis itu indah, ia juga harus rapi,” tuturnya.

Otih menambahkan, para siswa yang membuat mural adalah siswa yang memang minat dan bakatnya di dunia seni, khususnya menggambar.

Salah seorang siswa, Nurul Azwa Andriyani pun mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut, terlebih sekolah mendukung penuh. “Sekolah nyediain segala sarana dan prasarananya,” katanya.

Bagi Nurul, menggambar adalah caranya menumpahkan segala emosi dan pemikirannya. “Jadi, yang saya pikirkan saat menggambar itu senang, happy, dan lega,” tutup siswa XI tersebut. ***