Beranda Aktual SEMERU MELETUS DAHSYAT! Awan Panas Meluncur 7 Km, Status Naik ke Level...

SEMERU MELETUS DAHSYAT! Awan Panas Meluncur 7 Km, Status Naik ke Level IV Awas

86

LUMAJANG (Aswajanews.id) — Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas erupsi yang sangat signifikan pada Rabu, 19 November 2025. Erupsi disertai lontaran awan panas setinggi 7 kilometer dari puncak, dengan aktivitas vulkanik yang terekam jelas di seismogram melalui amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.

“Erupsi berupa awan panas masih berlangsung. Jarak luncur sudah mencapai 7 km dari puncak, dan erupsi masih terus terjadi saat laporan dibuat,” ujar Mukdas Sofian, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang.

Menurutnya, erupsi pertama kali teramati pada pukul 16.00 WIB, dengan kolom letusan mencapai 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.676 mdpl. Kolom abu berwarna kelabu pekat terlihat mengarah ke utara dan barat laut.

Pendakian Resmi Ditutup Total

Seiring meningkatnya aktivitas vulkanik, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) secara resmi menutup seluruh aktivitas pendakian. Kebijakan ini diambil setelah PVMBG menaikkan status Gunung Semeru ke Level IV (Awas).

Kepala BBTNBTS, Rudijanta Tjahaja Nugraha, menegaskan bahwa penutupan pendakian dilakukan demi keselamatan pendaki dan masyarakat sekitar. Penutupan berlaku untuk semua jalur menuju Ranu Pane, Ranu Kumbolo, hingga Puncak Mahameru.

“PVMBG telah menetapkan radius zona bahaya sejauh 8 kilometer dari puncak, dengan perluasan sektoral 20 kilometerke arah selatan–tenggara. Seluruh pihak diminta mematuhi rekomendasi tersebut,” tegasnya.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa PVMBG menaikkan tingkat aktivitas Semeru ke Level IV (Awas) terhitung mulai 19 November 2025 pukul 17.00 WIB.

Wafid menjelaskan bahwa aktivitas erupsi dan guguran lava terus terjadi, meskipun pengamatan visual sering terhambat cuaca. Data kegempaan menunjukkan peningkatan signifikan pada gempa letusan, guguran, hingga gempa harmonik.

“Gempa guguran semakin intens menuju arah Sungai Besuk Kobokan. Ini menandakan suplai material dari bawah permukaan masih berlangsung bersamaan dengan pelepasan material ke permukaan,” jelasnya.

Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Dengan kondisi erupsi yang masih aktif, masyarakat di kawasan rawan bencana diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama yang berada di aliran lahar dan zona perluasan awan panas. (Red/Berbagai Sumber)


Eksplorasi konten lain dari aswajanews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.