BANDUNG (Aswajanews.id) – Pramuka Satuan Karya (Saka) Amal Bakti Kemenag Kota Bandung mengikuti Perkemahan Harmoni Beragama ke-3 di Bumi Perkemahan Lokabina Pangandaran, 29 Agustus s.d 1 September 2024. Kota Bandung mengirimkan 4 regu yang terdiri dari 2 regu putra dan 2 regu putri perwakilan dari MAN 1 dan MAN 2 Kota Bandung.
Perkemahan Saka Amal Bakti tingkat Provinsi Jawa Barat kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain untuk mempersiapkan Generasi Emas tahun 2045, perkemahan ini membawa 3 pesan penting untuk diwujudkan oleh Gerakan Pramuka, Yaitu; Pertama, hentikan aksi bullying Dimana pun berada. Kedua, Pramuka aktif memberantas judi online dan game online. Menurut penelitian saat ini yang terjerat judi online tidak hanya usia dewasa, tetapi anak-anak sekolah sudah menjadi korban. Ketiga, mengajak para peserta untuk hidup berdampingan dalam kerukunan walaupun berbeda keimanan.
Kepala Kemenag Kota Bandung, H. Abdurahim, S.Ag., M.Si., sangat mengapresiasi kegiatan Perkemahan Saka Amal Bakti dengan mengangkat isu-isu aktual tentang permasalahan yang sedang terjadi saat ini di tengah masyarakat. Diantaranya, aksi bullying, judi online dan pinjaman online (pinjol) yang sudah memakan banyak korban.
Dikatakan H. Abdurahim, salah satu materi kegiatan dalam Perkemahan Saka Amal Bakti yaitu pencegahan judi online sejalan dengan upaya pemerintah dalam pemberantasan judi online melalui Satgas Pemberantasan Judi Online yang dibentuk berdasarkan Kepres Nomor 21 tahun 2024.
“Sosialisasi pencegahan judi online harus terus dilakukan dengan sasaran masyarakat luas dan pelajar khususnya, melalui kegiatan Gerakan Pramuka,” ujarnya.
“Perjudian online yang saat ini sedang marak, sangat merusak tatanan ekonomi, moral bangsa, dan mental anak-anak,” imbuhnya.
Ketua Panitia Drs. H. Usep Saepudin Muhtar, M.Pd., dalam sambutannya pada acara pembukaan mengatakan, Kegiatan Pramuka Tingkat Jawa Barat ini diikuti 1756 peserta yang terdiri dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan swasta, pramuka non muslim, Pembina pendamping dan panitia.
Menurutnya, eksistensi Saka Amal Bakti Kementerian Jawa Barat bisa menjadi solusi terhadap permasalahan-permasalahan generasi muda saat ini terutama dalam pembentukan karakter dan menguatkan jatidiri bangsa, sehingga anggota Saka Amal Bakti mampu menjadi pelopor penggerak pencegahan game dan perjudian onlie. *(Red/Nas)