Beranda Pendidikan Ribuan Santri MDT Kecamatan Bojong Ikuti Pekan Madaris ke-25

Ribuan Santri MDT Kecamatan Bojong Ikuti Pekan Madaris ke-25

161

TEGAL (Aswajanews.id) – Sebanyak lebih dari 5.000 santri Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) dari jenjang Awaliyah, Wustho, dan Ulya se-Kecamatan Bojong serta dua MDT dari Kecamatan Balapulang mengikuti kegiatan Pekan Madaris yang digelar Dewan Pengurus Anak Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPAC FKDT) Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

Kegiatan yang berlangsung pada 22–24 Agustus 2025 di Lapangan Desa Kedawung, Bojong, resmi dibuka pada Jumat (22/8). Acara dihadiri oleh Wakil Ketua DPW FKDT Jawa Tengah Akhmad Sururi, Staf Ahli Bupati Tegal Khafid yang membacakan sambutan Bupati Tegal, Ketua DPC FKDT Kabupaten Tegal KH Muslihudin beserta jajaran, Camat Bojong, serta Kepala Desa Kedawung dan perangkatnya.

Dalam sambutannya, Akhmad Sururi menyampaikan apresiasi atas konsistensi DPAC FKDT Bojong yang telah istiqamah menyelenggarakan Pekan Madaris selama 25 tahun berturut-turut.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada DPAC FKDT Bojong yang telah menggelar Pekan Madaris dengan istiqamah selama 25 tahun. Semoga kegiatan ini terus berlangsung hingga akhir zaman. Pekan Madaris menjadi ajang kompetisi sekaligus penyemangat dalam menguji kompetensi santri MDT. Di tengah gempuran kebijakan sekolah lima hari, MDT harus memperkuat barisan untuk tetap eksis,” tegasnya.

56E7B9BE 0359 4894 AA11 95B280937655

DD41F630 F66A 4821 BF85 D3F688CE8DA6Sementara itu, Ketua DPAC FKDT Bojong KH Sobirin menegaskan bahwa Kabupaten Tegal hingga kini terbebas dari kebijakan lima hari sekolah. Ia berharap dukungan semua pihak agar MDT tetap aman dari kebijakan tersebut.

“Kami juga meminta DPW FKDT Jawa Tengah menyampaikan aspirasi ke Pemprov agar menolak kebijakan sekolah lima hari, karena hal itu merugikan madrasah diniyah,” ujarnya.

Atas nama Bupati Tegal, Staf Ahli Khafid menyampaikan bahwa Pekan Madaris bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan karakter dan penguatan ilmu agama.

“MDT menjadi benteng pertahanan dari pengaruh negatif arus informasi dan teknologi, sekaligus membentuk generasi beriman dan berakhlakul karimah,” katanya.

Seluruh guru MDT di Bojong dan Balapulang turut mendampingi santri dalam setiap lomba yang diselenggarakan hingga penutupan pada Ahad (24/8). Kegiatan berlangsung meriah dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat. (Red/Nas)


Eksplorasi konten lain dari aswajanews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.