INDRAMAYU (Aswajanews.id) – Ratusan warga dengan penuh antusias mengikuti prosesi Haul Buyut Lemah Duwur, yang juga dikenal dengan Adat Undangan, di Desa Tegalgirang, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, pada Senin (27/10/2025).
Kegiatan sakral yang digelar setiap tahun ini dipusatkan di kompleks pemakaman Mbah Buyut Lemah Duwur, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang berjasa bagi masyarakat setempat.
Kepala Desa Tegalgirang, Hajiah, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak serta warga yang telah berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan tradisi luhur tersebut.
“Ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat desa. Tradisi ini mengandung nilai-nilai luhur, terutama gotong royong dan kebersamaan, yang patut terus kita lestarikan,” tutur Hajiah.
Sementara itu, panitia penyelenggara menjelaskan bahwa rangkaian acara dimulai dengan pawai budaya dalam prosesi unjungan Buyut Lemah Duwur, sebuah tradisi sakral khas Indramayu yang mencerminkan penghormatan terhadap adat istiadat dan sejarah leluhur.
Inti dari tradisi unjungan adalah ziarah dan doa bersama untuk para pendahulu yang telah wafat. Setelah prosesi doa, acara dilanjutkan dengan gelar seni budaya, termasuk pementasan kesenian tradisional dan hiburan rakyat berupa sandiwara.

Camat Bangodua, Iim Nurahim, S.Sos., yang diwakili oleh Kasi Trantibum Kecamatan Bangodua, Caskiyah, S.IP., menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya kegiatan ini.
“Unjungan merupakan wujud penghormatan anak cucu terhadap peninggalan leluhur. Selain menjadi ajang silaturahmi dan doa bersama, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata pelestarian budaya asli daerah. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?” ujar Caskiyah.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban, keamanan, dan kekompakan, serta terus berperan aktif dalam pembangunan desa.
“Mari bersama-sama kita wujudkan Indramayu Reang — Religius, Ekonomi Kerakyatan, Aman, Nyaman, dan Gotong Royong,” tambahnya.
Tradisi tahunan ini berlangsung dengan penuh khidmat, diiringi suasana kebersamaan dan kegembiraan warga, yang menegaskan komitmen masyarakat Tegalgirang dalam menjaga warisan budaya lokal.
(Prapto/Herman Tongol)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
































