JAKARTA (Aswajanews.id) – Rapimnas FKDT yang dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris DPW FKDT Propinsi se Indonesia memutuskan dan menetapkan Propinsi Jawa Tengah sebagai tuan rumah Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) tingkat nasional. Kegiatan tersebut diperkirakan akan berlangsung bulan Nopember 2026. Adapun untuk lokasi Porsadin tingkat nasional masih menunggu konfirmasi dari Pemprov Jawa Tengah. Akan tetapi ada kemungkinan besar di asrama haji Donohudan Boyolali Jawa Tengah. Hal tersebut disampaikan delegasi Jawa Tengah, Akhmad Sururi selaku Wakil Ketua DPW FKDT Jawa Tengah, pada saat Rapimnas FKDT di hotel Bidakara, Jumat, 18 Juli 2025.
Pada saat sambutan pengarahan, Ketua Umum DPP FKDT, KH Lukman Hakim,M.Si mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Pemprov Jawa Tengah, termasuk dengan Wagub Gus Yasin yang menyatakan bahwa Jawa Tengah siap untuk menjadi tuan rumah Porsadin tingkat nasional.
Selaku delegasi dari Jawa Tengah, Akhmad Sururi menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah. Hal tersebut berdasarkan amanat dari Ketua DPW FKDT Jawa Tengah yang sebelumnya sudah dirapatkan oleh pengurus harian. “Kami DPW FKDT Jawa Tengah sudah rapat koordinasi Dewan Harian terkait kesiapan menjadi tuan rumah Porsadin tingkat nasional. Dengan Kanwil Kemenag Jateng dan dengan Pemprov Jateng dalam hal ini Wagub Jawa Tengah secara formal kami sudah melakukan audiensi terkait dengan hal tersebut. Adapun untuk lokasi, ada beberapa pilihan, akan tetapi kemungkinan besar di asrama haji Donohudan Boyolali.Hal tersebut karena dengan perkembangan akses transportasi udara dan fasilitas penginapan yang representatif,” kata Akhmad Sururi.
Dalam rapat pleno laporan hasil Rapat Komisi, H.Danu Widiatmoko menyampaikan keputusan rapat komisi dalam rapimnas. “Adapun tentang cabang lomba dan juknisnya dalam rapat komisi telah disepakati terkait dengan usia, perampingan cabang lomba olahraga yang ganda ditiadakan. Kemudian untuk cabang lomba baca kitab kuning dengan standar kitab kuning Safinah. Untuk CCD (Cerdas Cermat Diniyah) diharapkan agar kisi kisinya enam bulan sebelum pelaksanaan kegiatan agar sudah sampai di tangan peserta,” kata H. Danu.
Pembahasan dalam rapimnas yang terbagi menjadi dua komisi berlangsung mulai hari Jumat s.d Sabtu, 18 s.d 19 Juli di ruang meeting Srikandi hotel Bidakara Jakarta. Komisi I membahas tentang Porsadin dan PO (Peraturan Organisasi) dan komisi II membahas tentang Pengkaderan dan LAZISDIN. (Red/Nas)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.