
BREBES (Aswajanews.id) – Rapat Kerja (Raker) MWC NU Wanasari yang digelar pada Ahad, 28 Rabiul Awal 1447 H / 21 September 2025, di Pondok Pesantren Al Fattah Tegalgandu, merumuskan program unggulan berupa Pesantren Ramadhan. Kegiatan ini akan dilaksanakan di setiap ranting se-Kecamatan Wanasari dengan melibatkan seluruh badan otonom NU.
Sekretaris MWC NU Wanasari, Ahmad Sururi, menjelaskan bahwa Pesantren Ramadhan ditujukan untuk santri yang sedang libur, khususnya santri pondok pesantren salaf yang pulang ke rumah saat Ramadhan. Mereka akan diterjunkan ke desa-desa untuk membimbing anak-anak sekolah formal.
“Santri yang pulang liburan akan kita ajak menyebarkan ilmu di desa masing-masing. Anak-anak sekolah formal membutuhkan tambahan pengetahuan agama Islam, apalagi saat Ramadhan biasanya Madin juga libur. Inilah yang akan kita isi dengan kegiatan Pesantren Ramadhan,” jelas Sururi.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk menanamkan pemahaman Ahlussunnah wal Jamaah sejak dini, termasuk praktik ibadah sesuai tradisi NU. Dengan begitu, generasi penerus diharapkan memiliki akidah yang kuat serta amaliah sesuai ajaran NU.
Sururi juga menyinggung pengalamannya terlibat langsung dalam Pesantren Ramadhan di Ranting NU Jagalempeni Selatan maupun di sekolah formal. Ia masih menemukan banyak anak yang belum memahami praktik ibadah sesuai fiqih. “Pesantren Ramadhan akan menjadi sarana penting untuk meningkatkan pemahaman keagamaan anak-anak kita,” tegasnya.
Selain Pesantren Ramadhan, MWC NU Wanasari juga berencana mengaktifkan kembali kegiatan Lailatul Ijtima’ dengan sistem keliling ranting. Program lain yang menjadi perhatian adalah percepatan sertifikasi tanah wakaf, dengan melibatkan nadzir wakaf di bawah koordinasi MWC NU.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengadakan pertemuan lanjutan untuk membahas teknis pelaksanaan hasil Musker ini,” pungkas Ahmad Sururi.
(Red/Nas)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.