Bandung (Aswajanews.id) – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di sejumlah sekolah di Kota Bandung digelar dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar di kota Bandung, Jawa Barat Senin mengatakan PTM itu sangat penting untuk dilakukan secara maksimal. Karena menurutnya transfer ilmu dari guru kepada murid akan lebih maksimal bila dilakukan secara luring.
“Anak-anak ini butuh contoh. Suri tauladan yakni guru, yang bisa mereka lihat secara langsung di kelas,” kata Hikmat saat meninjau PTM di SMPN 43 Bandung.
PTM di salah satu sekolah yakni SMPN 34 Bandung dilaksanakan mulai pukul 06.30 WIB. Di sekolah tersebut ada sebanyak 886 siswa yang menjalani PTM hari pertama secara 100 persen.
Secara teknis, alur siswa dari masuk sekolah hingga bubaran telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan aturan protokol kesehatan. Seluruh siswa di sekolah tersebut, dibagi tiga sesi untuk mengatur siswa masuk sekolah guna menghindari kerumunan.
Siswa kelas VII dijadwalkan masuk pukul 07.00 WIB, siswa kelas VIII masuk pukul 07.40 WIB. Sedangkan, siswa kelas IX masuk pukul 08.20 WIB. Saat tiba di sekolah, para siswa diarahkan untuk mengikuti semacam alur registrasi. Kemudian pengecekan suhu dilakukan saat siswa masuk dan pulang sekolah nantinya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 43 Bandung Khaerawati menjelaskan PTM di SMPN 43 Bandung berjalan sesuai aturan. Ia memastikan angka vaksinasi siswa sudah mencapai 90 persen. “Total vaksinasi sudah 90 persen. Sisa 10 persen itu karena siswa yang bersangkutan belum bisa mendapatkan vaksinasi karena alasan kesehatan,” kata Khaerawati.
Sebagai tindakan antisipasi, menurutnya pihak sekolah menyiapkan satu ruang UKS yang diperuntukkan bagi siswa.
Khaerawati menjelaskan, siswa yang kondisi fisiknya kurang baik, maka akan dipindahkan sementara ke UKS. “Apabila dalam 30 menit belum menunjukkan perbaikan kondisi, kita akan minta orang tua untuk menjemput anaknya,” kata dia. *(Antara)