Pendidikan

PSIB dan Safari Ramadlan Menuju Ekspansi pada Lembaga Pendidikan Formal

Oleh : Akhmad Sururi (Alumni Lirboyo Th 2000)

Persatuan Siswa Islam Brebes (PSIB);adalah lembaga organisasi intra santri Lirboyo dari Kab Brebes. Lembaga ini secara struktural menjadi bagian dari Pondok Pesantren Lirboyo yang bergerak pada kegiatan ekstrakurikuler khusus untuk santri daerah Kab Brebes.

Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh PSIB lebih menekankan pada program eksternal di luar Pesantren, khususnya Halal bi Halal dan Safari Ramadlan. Meskipun ada beberapa kegiatan PSIB yang dilaksanakan diy Pesantren, namun terbatas pada rapat atau pertemuan pengurus untuk membahas program kegiatan saat di daerah (Brebes).

Ada dua program unggulan yang selama ini sudah berjalan secara rutin tahunan. Dua program kegiatan tersebut adalah Halal bi Halal dan Safari Ramadlan. Kedua kegiatan tersebut secara kordinasi dan konsultatif memiliki garis yang bersentuhan dengan HIMASAL dan LIM sebagai organisasi alumni yang bergerak di daerah.

Dua irisan program PSIB secara praksis bersentuhan dengan masyarakat yang tidak bisa dilepaskan dari misi dan fungsi Pesantren.
Tiga fungsi Pesantren menurut UU No 18 tahun 2019 tentang Pesantren meliputi, pendidikan, dakwah dan pemberdayaan. Ketiga fungsi tersebut secara implementatif digerakkan oleh PSIB sebagai bagian bentuk khidmah kepada masyarakat daerah setempat.

Satu irisan program PSIB yang dilaksanakan di daerah selama Ramadlan adalah Safari Ramadhan. Kegiatan ini secara hirarkis juga menjadi program pondok pesantren bagi santri yang menjelang purna. Melalui progam ini, santri diterjunkan ke kampung kampung untuk melaksanakan dakwah selama bulan Ramadhan dibawah pantauan LIM (Lembaga Ittihadul Mubalighin) Pusat.

Kegiatan dakwah yang dilaksanakan selama Safari Ramadhan seputar kuliah subuh, pengajian anak2 dan menjalankan tugas sebagai imam taraweh atau sholat lima waktu. Tugas tugas ini secara berkala dimonitor oleh Pimpinan Pusat LIM dengan melakukan sidak (inspeksi mendadak). Suatu kehormatan tersendiri sebagai peserta Safari Ramadlan saat menyambut LIM Pusat yang datang bersama dengan Dzuriyah Lirboyo.

Program Safari Ramadlan sangat baik dan bermanfaat untuk umat, terutama di pedesaan yang membutuhkan wawasan keberagaman dan sentuhan ruhani. Dengan demikian kehadiran santri dalam Safari Ramadhan memiliki arti yang sangat penting untuk masa keagamaan di kampung tersebut. Masyarakat setempat menyambut dengan gembira dan senang hati disertai dengan penghormatan yang cukup bagus untuk para santri peserta Safari Ramadhan.

Terlepas dari kegiatan Safari Ramadlan yang selama ini sudah berjalan dengan baik, pengembangan pola dakwah diharapkan juga menyentuh para generasi bangsa, khususnya para remaja. Hal ini menjadi keprihatinan kita bersama saat melihat fenomena kenakalan remaja, mulai tawuran pelajar sampai dengan tindakan kriminalitas lainnya menjadi pemandangan yang sering kita ditemukan di medsos.

Disinilah saat komunitas Pesantren hadir untuk mereka dalam rangka melakukan langkah antisipatif agar bisa mengurangi angka kenakalan remaja. Hal ini yang sangat diharapkan oleh beberapa lembaga pendidikan formal, agar komunitas Pesantren bisa mewarnai secara berkala pada lembaga pendidikan formal, terutama pada saat bulan Ramadhan dengan kegiatan Pesantren Ramadlan.

Progam pesantren Ramadhan yang disandingkan dengan lembaga pendidikan formal akan bisa mengisi ruang ruang spiritual anak anak remaja. Sehingga kehidupan keberagamaan mereka menjadi warna dan perilaku yang mencerminkan nilai nilai akhlak mulia dan penguatan pendidikan karakter. Hal ini tentu sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

Oleh karena itu barangkali sudah saatnya , Safari Ramadhan melakukan ekspansi pada lembaga pendidikan formal di Kab Brebes dalam rangka memberikan pencerahan keagamaan sekaliangus langkah preventif tindakan kenakalan remaja. Minimnya jam tatap muka mata pelajaran Agama Islam, menjadikan lemahnya pemahaman keagamaan. Hal ini akan sangat rentan dengan pemikiran radikalisme dan pemahaman Islam kiri yang berkembang dalam dunia maya.

Dengan melakukan ekspansi pada lembaga pendidikan formal, maka program Safar Ramadhan memperkuat fungsi Pesantren dalam pendidikan dan dakwah. Lebih dari itu ideologi dan tradisi Pesantren akan bisa difahami oleh komunitas Pelajar. Dengan demikian akan mendekatkan mereka terhadap dunia Pesantren dengan pengetahuan dan khazanah keilmuan yang bersumber dari kitab kuning. ***