PEKALONGAN (Aswajanews.id) – Dalam upaya memperkuat gerakan peduli lingkungan, mahasiswa KKN Angkatan 63 Kelompok 12 UIN Gus Dur Pekalongan melakukan studi banding ke Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan tersebut difokuskan pada pembelajaran pengelolaan sampah melalui program Bank Sampah yang telah lebih dulu berjalan di desa tersebut.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa mendapatkan edukasi langsung mengenai sistem pengumpulan, pemilahan, hingga pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai ekonomi. Selain menimba ilmu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa agar dapat mengembangkan program serupa di Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan—lokasi pelaksanaan KKN mereka.
Gerakan Bank Sampah di Mulyorejo digagas oleh organisasi pemuda GEMASH (Gerakan Mulyorejo Atasi Sampah) sejak Agustus 2025. Program ini bermula dari inisiatif sederhana para pengurus GEMASH, mulai dari ketua, sekretaris, hingga bendahara.
Meski sempat terkendala biaya, sumber daya manusia, dan waktu, semangat para pemuda bersama mahasiswa KKN UIN Gus Dur Angkatan 62 berhasil merealisasikan ide tersebut melalui sosialisasi dan aksi nyata di masyarakat.
Sampah yang terkumpul kemudian dipilah kembali oleh tim GEMASH di kawasan Ekowisata Mulyorejo, sebuah destinasi wisata edukatif yang mengusung konsep ramah lingkungan. Di tempat ini, pengunjung tidak hanya menikmati wisata alam, tetapi juga dapat belajar mengenai penanaman mangrove, pembuatan kerajinan berbahan alam, dan perilaku hidup ramah lingkungan.
”Pada awalnya, gerakan ini hanya berjalan di satu titik, yaitu RT 01 Desa Mulyorejo. Namun seiring waktu, program ini mulai berkembang ke beberapa RT lainnya. Kami menargetkan pengurangan sampah anorganik hingga 30 persen sebagai langkah nyata mengatasi persoalan sampah di Pekalongan,” ungkap Rozak, Wakil GEMASH Mulyorejo.
Selain berdampak pada lingkungan, program Bank Sampah juga memberi manfaat ekonomi bagi warga. Melalui sistem tabungan sampah, masyarakat dapat menukarkan hasil pemilahan sampah menjadi saldo yang dicairkan menjelang Hari Raya Idulfitri—sehingga muncul slogan menarik, “Buang Sampah Dapat Tabungan Hari Raya.”
Rozak berharap, program Bank Sampah di Desa Mulyorejo dapat menjadi pilot project yang menginspirasi pemuda dan mahasiswa lain, khususnya peserta KKN UIN Gus Dur, untuk menularkan semangat serupa di berbagai desa di wilayah Kota maupun Kabupaten Pekalongan.
(Kontributor: Kelompok 12 KKN 63 UIN Gus Dur Pekalongan)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.






























