Pelayanan Publik

Peringati HPSN 2025: Menteri LH dan Wamen Perdagangan Gelar Aksi Bersih & Monitor Harga Pangan di Kota Cimahi

Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurani bersama Wamen Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri bersama Pemerintah Kota Cimahi melakukan aksi bersih dan monitor stok harga kebutuhan pokok di Pasar Antri Baru

CIMAHI (Aswajanews.id) – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2025. Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurani bersama Wamen Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri bersama Pemerintah Kota Cimahi melakukan aksi bersih dan monitor stok harga kebutuhan pokok di Pasar Antri Baru, Jln Pasar Atas, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (21/2).

Kolaborasi kedua menteri tersebut merupakan sebuah aksi nyata bersama untuk mengukur seberapa jauh penataan kawasan konservasi pasar, kebersihannya dan ketersediaan stok pangan di Pasar Atas Baru Kota Cimahi.

“Banyak hal yang harus kami tangani segera; seperti melakukan sosialiasi dan edukasi agar masyarakat lebih berpartisipasi aktif dan peduli   terhadap permasalahan sampah dan lingkungan sekitarnya serta mengetahui ketersediaan stok pangan daerah dengan takaran dan harga yang sesuai dalam rangka menyambut bulan puasa,” ungkap keduanya ketika ditanya wartawan usai kegiatan tersebut.

Wakil Walikota Cimahi, Adithia Yudisthira mengapresiasi kunjungan kedua Menteri tersebut dalam rangka memonitor penataan konservasi pasar secara otonom dan berharap tata kelola, pengelolaan sampah agar dapat disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah.

Secara Otonom dan Mandiri

Problema persampahan masih saja menjadi sebuah pekerjaan rumah yang rumit. Hal itu, tentu di pengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kurangnya kesadaran masyarakat, minimnya infrastruktur dan keterbatasan teknologi pengelolaan sampah serta minimnya ketersediaan tempat pembuangan akhir.

“Kondisi ini membuat pemerintah hadir melalui Undang Undang Nomor 12 tahun 2008 kepada pengelolaan kawasan, pasar, pelabuhan, pertokoan wajib mengelola sampahnya, memiliki sarana pemilah sampah seperti bank sampahnya sendiri,” imbuh Hanif dengan tegas sambil mengharapkan adanya pengawasan dan penegakkan hukum bagi yang melanggar atau yang tidak mematuhinya.

Kepada pemerintah kota atau daerah agar ikut memacu pengelolaan dengan memberikan fase fase pembinaan agar permasalahan sampah dapat teratasi dan menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi.

Sebagaimana penanganan sampah di kawasan konservasi seperti pasar atas ini dalam monitoring, kami menemukan bahwa mereka telah menerapkan prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan, seperti pengurangan, pemilahan pengomposan dan daur ulang. Pengurangan dengan membatasi penggunaan plastik, menggunakan produk rama lingkungan. Memilah sampah sesuai jenisnya dan mendaur ulang bahan, seperti kertas, Plastik dan logam.

Menyongsong tahun 2045 Indonesia menjadi negara maju. “Sampah dalam kawasan seperti pasar akan memberikan kontribusi positif akan sebuah budaya bangsa yang maju,diantaranya dengan  bisa mengelolah sampah secara moderen.Untuk itu, mulai sekarang  kita harus mampu memajukan karakter  dengan peradaban bangsa yang peduli akan sampah,” ujar Menteri LH sambil berharap pengelolaan sampah secara nasional segera diselesaikan dan tidak berlarut-larut.

Dikatakan, kolaborasi di tengah memperingati hari sampah nasional 2025, permasalahan sampah dan ketersedian stok pangan dapat ditangani lebih mudah dan lebih baik kedepan.Kami sangat mengapresiasi atas pelbagai gagasan seperti konservasi kampung adat Cirendeu dan kemajuan yang diraih kota Cimahi, terutama pasarnya yang bersih dan ketersediaan stok pangan yang aman dengan harga yang terjangkau dan stabil. Kiranya secara berangsur angsur dengan tata kelola yang makin baik, kedepan bangsa Indonesia akan bebas dari masalah persampahan,” pungkasnya. (Sinto)

www.youtube.com/@anas-aswaja

Tinggalkan Balasan