BREBES (Aswajanews.id) – Dalam rangka peringatan Hari Santri tahun 2024, MWC NU Wanasari akan melakukan kegiatan ziarah kubur di beberapa tokoh NU Wanasari. Sebagai tradisi NU, ziarah dan tahlil akan dilaksanakan secara estafet di beberapa tempat dalam satu hari tepatnya tanggal 20 Oktober 2024. Selain ziarah, MWC NU Wanasari juga menyelenggarakan Halaqoh Kebangsaan dan Bahsul Masail di Pondok Pesantren As Syamsuriyyah Jagalempeni Kec Wanasari Kab Brebes.

Akhmad Sururi

Sekertaris MWC NU Wanasari, Akhmad Sururi menyampaikan, ada tiga kegiatan yang akan diselenggarakan dalam rangka Hari Santri tahun 2024. Pertama, Bahsul Masail, kedua Halaqoh Kebangsaan dan ketiga Ziarah Kubur Tokoh NU Wanasari. Untuk Halaqoh dan Bahsul Masail akan dilaksanakan pada hari Ahad, 13 Oktober 2024 mulai pagi hari sampai sore. Adapun ziarah kubur dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 20 Oktober 2024.

“Bahsul Masail menjadi ciri khas NU dan Pesantren. Forum tersebut akan membahas beberapa persoalan fiqih terkait dengan persoalan seputar kurban (udhiyah) dan pembangunan lepe lepe pinggir sungai. Kedua persoalan tersebut akan bedah secara tuntas dalam prespektif fiqih. Kami mengundang seluruh Rois Syuriah Ranting NU se Kec Wanasari, beberapa MWC NU, PAC HIMASAL se Kab Brebes, alumni Pesantren dan delegasi beberapa Pondok Pesantren. Ketua LBM PCNU Brebes , Kyai Toha akan hadir dalam forum tersebut,” kata Akhmad Sururi saat berkunjung di Pondok Pesantren As Syamsuriyyah Jagalempeni,Selasa 8 Oktober 2024.

Alumni Lirboyo angkatan tahun 2000 menambahkan, adapun kegiatan Halaqoh Kebangsaan mengangkat tema, penguatan tradisi dalam rangka membangun peradaban bangsa dan negara. Dua nara sumber sudah menyatakan siap untuk mempresentasikan tema tersebut di hadapan peserta Halaqoh. Pertama KH Solahudin Masruri, Ketua PCNU Kab Brebes, kedua H.Musyafa,Lc anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah sekaligus sebagai alumni Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri.

“Halaqoh Kebangsaan ini bertujuan untuk memberikan pencerahan pentingnya membantu peradaban bagi warga NU. Ini menjadi pesan NU memasuki abad yang ke 2, untuk membangun peradaban dunia. Sebagai bagian dari struktural NU, maka MWC NU Wanasari hadir untuk memberikan pemahaman dan pencerahan dalam rangka penguatan tradisi yang menjadi pilar peradaban. Lebih dari itu tentu penguatan nasionalisme kebangsaan dalam NKRI harus kita pupuk dengan baik sebagai perwujudan NU untuk bangsa dan dunia,” pungkas Akhmad Sururi.

Selaku tuan rumah kegiatan Halaqoh dan Bahsul Masail, Pengasuh Pondok Pesantren As Syamsuriyyah Jagalempeni,Nyai Nafisatul Khoiriyah, M.Pd, sudah menyatakan siap untuk menerima seluruh tamu undangan yang akan hadir dalam kegiatan tersebut. “Kami siap untuk menerima seluruh tamu undangan kegiatan Halaqoh Kebangsaan dan Bahsul Masail. Ini menjadi bagian khidmah kami untuk NU dan bangsa. Hari Santri yang diperingati di Pesantren As Syamsuriyyah akan menjadi catatan sejarah NU di Wanasari. Kami lahir dari orang tua NU, dibesarkan di lingkungan Pesantren NU dan saat sekarang menjadi bagian dari anggota legislatif yang lahir dari rahim NU, maka khidmah NU menjadi sebuah kewajiban,” kata Umi Nafis panggilan akrab anggota DPRD Kab Brebes dari Fraksi PKB. (Red/Nas)

www.youtube.com/@anas-aswaja