Janji Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas habis korupsi di Indonesia boleh dibilang masih sebatas omong doang — atau kata orang Betawi, omdo. Begitu pula rencana membangun penjara di tempat terpencil, hingga kini tak kunjung terealisasi.
Padahal, banyak usulan realistis untuk memperketat pengawasan di Lapas, seperti memperseram Penjara Nusakambangan. Misalnya, dengan beternak binatang buas di sekitar Lapas Batu — singa, ular, atau beruang. Dengan begitu, para narapidana tak akan berani melarikan diri.
Peristiwa legendaris Johnny Indo pada tahun 1980-an yang sempat berenang dari Penjara Batu hingga pantai Cilacap tak akan terulang. Mereka yang mencoba kabur keburu diterkam macan Jawa atau dipatuk ular berbisa.
Soal RUU Perampasan Aset, jangan ditanya. DPR mulai “malu hati”, katanya. Tapi baru pada tahun 2026 masuk ke Prolegnas, setelah macet selama empat tahun.
Parahnya lagi, RUU itu disulap seolah merupakan inisiatif DPR sendiri — biar dapat citra positif. Ya begitulah, “buruk muka, cermin dibelah”. Politik yang dipelintir dianggap permainan terhormat.
Jalan masih panjang. Presiden Prabowo, yang dijuluki Macan Asia, baru mengaum — belum juga menerkam. Padahal, RUU Perampasan Aset ini, menurut banyak pihak termasuk Mahfud MD, merupakan tonggak penting kepastian hukum dalam upaya memberantas korupsi.
Selama ini penjara di Indonesia belum menjadi “neraka” yang menakutkan bagi koruptor. Hukuman terasa hanya seperti air suam-suam kuku. Dengan vonis ringan dua sampai empat tahun, mereka tetap hidup mewah.
Ingat Penjara Sukamiskin di Bandung? Lapas khusus koruptor itu justru disulap menjadi kamar sekelas hotel bintang. Para narapidana menyuap kepala dan petugas lapas dengan uang hasil rasuah yang tidak disita pengadilan. Bahkan, seorang kepala lapas sempat terjerat hukum karena menerima suap berupa mobil mewah.
Akibatnya? Korupsi makin menjadi-jadi. Menurut laporan Transparency International Indonesia (TII) tahun 2023, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia berada di peringkat 37 dari 100. Namun ironisnya, Indonesia menempati posisi negara terkorup di Asia Tenggara, lebih buruk dari Singapura, Malaysia, bahkan Vietnam.
Kalau begini terus, kekayaan negara milik seluruh rakyat bisa habis sebelum waktunya.
Penjara kita bukan neraka — cuma air suam-suam kuku. ***
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.