BREBES (Aswajanews.id) – “Ilmu Pesantren sangat penting untuk menjadi bekal pondasi anak anak kita. Dengan ilmu Pesantren mereka bisa terjaga dari perbuatan yang tidak baik. Oleh karena ini sesungguhnya Ilmu agama yang dipelajari di Pesantren bisa menjadi pengendali atau rem dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.Dengsn ilmu agama menjadi penuntun agar tidak menabrak hal hal yang diharamkan,” dawuh Nyai Sa’ adah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Darus Sa’adah Lirboyo Kediri Jawa Timur saat memberikan Mauidzah Hasanah dalam acara Halal bi Halal Pondok Pesantren Putri Lirboyo.
Oleh karena itu lanjut Nyai Sa’ adah, anak anak perlu disadari dengan ilmu agama di Pesantren. Sebelum mereka menempuh jenjang pendidikan formal, S1, S2 bahkan S3, pendidikan keagamaan di Pesantren harus didahulukan. Artinya anak anak kita didasari dengan pendidikan pesantren. “Jadi silahkan anak anak berpendidikan formal , tapi dasar utama pendidikan pesantren tidak boleh ditinggalkan,” lanjut Nyai Sa’adah.

Sebagai alumni Pesantren Beliau juga berpesan agar jangan pernah kapok mondok. Anaknya di Pondokkan di Pondok Pesantren dengan sanad dan Kyai yang jelas. Karena saat sekarang banyak orang yang mendirikan Pesantren meskipun dirinya bukan Kyai yang pernah mondok di Pesantren, akan tetapi karena punya duit untuk membangun Pesantren. Oleh karena itu anak anak kita harus mendapatkan pendidikan pesantren yang memiliki keilmuan yang jelas jelas Ahlussunah wal jamaah dengan keilmuan yang mutasil.
Lebih lanjut Nyai Umi Sa’ adah menegaskan bahwa memondokan anak sesungguhnya mencetak anak untuk hidup sederhana. Makan apa adanya, tidur ditempat yang sederhana, semua dengan kesederhanaan. Anak anak dilatih untuk tirakat agar nantinya banyak bersyukur. Sesungguhnya mencari ilmu agama menjadi kewajiban setiap muslim, termasuk perempuan. Jadi perempuan juga harus alim , karena perempuan akan menjadi madrasah bagi anak anak. Oleh karena itu perempuan harus cerdas dan berilmu.
“Sesungguhnya sangat beruntung punya anak yang mau mondok di Pesantren. Karena tidak semua anak itu mau di Pesantren. Terkadang ada anak yg mau melanjutkan di Pesantren tapi orang tua nya tidak setuju. Begitu juga sebaliknya ada orang tua yang berkeinginan agar anaknya di Pesantren tapi anaknya tidak mau mondok. Oleh karena itu bersyukurlah bagi orang tua yang memiliki anak di Pesantren juga santri yang sedang mondok di Pesantren karena Alloh mentakdirkan menjadi orang baik,” lanjut Nyai Umi Sa’adah.
Di hadapan para alumni dan santri putri Lirboyo, Nyai Umi Sa’adah berpesan memiliki anak anak yang berakhlak mulia menjadi kebahagiaan. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut anak anak kita perlu dikenalkan dengan dunia Pesantren. Berkunjunglah ke Pesantren dengan silaturahmi bersama dengan Masyayekh dan Ulama Pengasuh Pondok Pesantren. Karena dengan bersilaturahmi dengan Pengasuh Pesantren akan memperkuat persambungan ruhani antar santri dan guru. Setiap tahun diharapkan bisa bersilaturahmi dengan Pengasuh Pesantren sekaligus mengajak anak anak kita agar lebih dekat dengan Kyai dan Ulama sekaligus mohon barokah doa.
Kegiatan Halal bi Halal seluruh Pondok Pesantren Putri di lingkungan Lirboyo, mulai dari Hidayatul Mubtadiat, PPTQ, Al Baqarah dan HMQ yang dilaksanakan pada hari Senin 8 April 2025 juga dihadiri oleh Bupati Brebes yang diwakili oleh Camat Bulakamba. Dalam sambutannya Camat Bulakamba menyampaikan pesan amanat dari Bupati Brebes dengan visi Brebes Beres. Anggota DPRD Kab Brebes yang bertempat tinggal di Kluwut juga hadir bersama dengan Pj Kades Kluwut.Ketua PC HIMASAL Kab Brebes, H.Hirin Dzulqornen juga hadir bersama KH Makdori dan Kyai Kholid Badrudin selaku Penasehat PC HIMASAL. (Red)