Beranda Nasional Pelayanan Publik Pembangunan Jalan Kendeng–Londok Dimulai, Warga Sebut “Kado Kemerdekaan” dari Kang DS

Pembangunan Jalan Kendeng–Londok Dimulai, Warga Sebut “Kado Kemerdekaan” dari Kang DS

118

BANDUNG (Aswajanews.id) – Di tengah semarak peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, sebuah momen bersejarah hadir di sudut selatan Kabupaten Bandung. Bukan pesta atau karnaval, melainkan deru alat berat yang mulai bekerja di jalur yang selama puluhan tahun menjadi saksi penderitaan warga: Jalan Kendeng–Londok.

Jalur ini menghubungkan Kampung Kendeng–Londok, Desa Sugihmukti, dengan Tenjolaya Kampung Dewata, Kecamatan Pasirjambu, serta menjadi akses penting menuju perbatasan Kabupaten Cianjur. Selama lebih dari tujuh dekade, kondisi jalan bak lintasan medan perang—penuh lubang, licin saat hujan, dan berdebu saat kemarau.

“Sejak saya kecil, jalan ini tidak pernah berubah. Genangan, lumpur, motor tergelincir, sampai ambulans pun sulit masuk saat darurat. Kami sudah terlalu lama menunggu,” kata Ade (42), warga Kampung Dewata, Jumat (15/8/2025).

Kado Kemerdekaan dari Kang DS

Penantian panjang itu terjawab melalui kebijakan Bupati Bandung Dadang Supriatna (Kang DS) yang memulai pembangunan Jalan Kendeng–Londok pada bulan kemerdekaan ini. Suara mesin konstruksi menjadi pertanda hadirnya harapan baru.

“Terima kasih Kang DS. Baru kali ini kami benar-benar diperhatikan. Ini hadiah luar biasa di usia 80 tahun Indonesia merdeka,” ujar Ajang, warga Kampung Paranggong RT 01 RW 09.

Wati (46), ibu rumah tangga setempat, menuturkan kerugian yang dialami akibat rusaknya jalan. “Kalau hujan, anak-anak tidak bisa sekolah karena motor mogok di tengah lumpur. Sekarang ada harapan. Semoga pengecoran cepat selesai,” katanya.

Komarudin (37) menyebut proyek ini sebagai titik balik kehidupan kampungnya. “Jalan ini bukan cuma akses. Ini masa depan kami. Ekonomi bisa bergerak, pertanian lancar, anak-anak sekolah tanpa hambatan.”

Proyek Bernilai Rp 8,83 Miliar, Transparansi Dipertanyakan

Peningkatan Jalan Kendeng–Londok didanai APBD Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 8.830.605.000. Proyek ini dilaksanakan CV. AARSHIYA dengan masa kerja 180 hari kalender.

Meski disambut gembira, sebagian warga menyoroti minimnya informasi pada papan proyek. Tidak tercantumnya detail teknis seperti panjang, lebar, dan ketebalan jalan memicu kekhawatiran akan kualitas pekerjaan.

“Kami bersyukur jalan dibangun, tapi tetap harus diawasi. Tidak adanya keterangan volume pekerjaan membuka celah penyelewengan,” ujar seorang tokoh warga yang enggan disebutkan namanya.

3C9CF027 766C 4E9C 8BE3 9345B23CFF22

Komitmen Pelaksana Proyek

Saat dihubungi, Project Manager Rusyana memastikan pihaknya terbuka soal informasi proyek. “Kami siap memberikan data yang dibutuhkan masyarakat. Tempat, waktu, kuantitas, dan kualitas menjadi prioritas utama dalam setiap pekerjaan,” tegasnya.

Bagi warga, perbaikan Jalan Kendeng–Londok adalah lebih dari sekadar beton—ini wujud hadirnya negara di tengah desa yang lama terpinggirkan. Jalan ini menghubungkan bukan hanya dua wilayah, tapi juga harapan lama yang kini mulai menyala.

“Jalan kami akhirnya dibangun, tapi perjuangan belum selesai. Kami akan jaga dan awasi pembangunan ini, demi anak cucu agar tidak lagi hidup dalam ketertinggalan,” pungkas Ade. (Red)


Eksplorasi konten lain dari aswajanews

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.