PEKALONGAN (Aswajanews.id) – Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) beserta Badan Otonom (Badon) NU Desa karangjompo mengadakan malam santunan Muharram bertempat di Masjid Jami’ An-Nur Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Selasa (16/7/2024).
Ketua PRNU Ustadz Fahrodin menyampaikan, kriteria penerima santunan terbagi beberapa macam. Diantaranya Yatim-piatu, Yatim dan Piatu saja, Yatim dan Piatu sambung dan anak dengan keadaan khusus.
“Dan pembagian nominal santunannya juga berbeda-beda pula berdasarkan kategorinya masing masing. Dan, alhamdulillah donasi terkumpul sebesar Rp 33.300.000,” ujarnya.
Ketua Fatayat NU Karangjompo Hj Faridah sekaligus mewakili panitia menyampaikan rasa syukurnya dapat berkumpul bersama para pengurus NU dan Banom lain di tengah-tengah calon penerima santunan.
“Kami ucapkan terimakasih pula kepada segenap donatur dan masyarakat yang telah memberikan rezekinya, serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam acara malam ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Hj Faridah memberikan pesan kepada anak-anak yang akan mendapatkan santunan agar nantinya setelah mendapatkan uang santunan dipergunakan untuk sesuatu yang bermanfaat.
“Adik-adik, nanti setelah mendapatkan uang, uangnya digunakan untuk hal-hal yang berguna ya? jangan untuk beli top-up misalnya. Mendingan untuk beli buku atau perlengkapan sekolah. Sekarang kan masuk tahun ajaran baru, jadinya kan tepat. Atau untuk beli jajan lainnya selain top-up,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Karangjompo Sumari menuturkan harapannya tentang acara itu. “Semoga acara seperti ini bisa berjalan istiqomah di tahun-tahun berikutnya dan bisa ditingkatkan lagi segala sesuatunya,” harapnya.
Di hubungi terpisah, Ketua Majlis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor (MDS RA) Karangjompo, Ustadz Faliqul isbah juga berpesan kepada anak-anak penerima santunan untuk rajin belajar, giat beribadah dan santun dalam kehidupan bermasyarakat.
“Karena masyarakat dan para donatur yang telah memberikan infaq santunan berharap agar mereka menjadi anak sholih sholihah,” tuturnya.
Ustadz Faliq mengingatkan pula kepada keluarga calon penerima santunan bahwa pengingat terbaik bagi mereka (anak-anak penerima santunan) adalah keluarga sebagai orang terdekat mereka, untuk selalu tanpa bosan mengajarkan, mengingatkan nilai baik kepada mereka.
“Jika pemenuhan harapan masyarakat tidak dilakukan atau bahkan diabaikan, maka lambat laun masyarakat akan kurang respek dan bisa jadi puncaknya adalah mal kepercayaan,” imbuhnya.
Kegiatan ini dilaksanakan setelah isya’, dengan diawali pembacaan dzikir bersama oleh jama’ah yang hadir sebagai pra-acaranya. Lalu dilanjutkan dengan beberapa sambutan. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyerahan amplop oleh masing-masing perwakilan pengurus kepada para penerima hak santunan. *(Kontributor: Yusuf Bahtiar, Khairul Anwar)