Brebes, tanah kelahiran para pejuang dan ulama besar, kembali bersiap menyambut perhelatan akbar yang penuh makna. Besok, Rabu 27 Agustus 2025, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kabupaten Brebes akan digelar di Islamic Center Brebes. Riuh persiapan panitia sudah hampir tuntas: mulai dari pembagian lokasi lomba, penyusunan jadwal, hingga pengaturan teknis untuk menyambut para kafilah dari seluruh kecamatan. Semua bergerak dalam satu semangat: menjadikan al-Qur’an sebagai cahaya kehidupan.
MTQ: Dari Seremonial Menuju Spirit Peradaban
Musabaqah Tilawatil Qur’an bukanlah sekadar kompetisi. Ia adalah ruang perjumpaan antara manusia dengan Kalamullah, perhelatan yang menyalakan cinta umat terhadap Kitab Suci. Pemerintah daerah menjadikan MTQ sebagai agenda rutin, sejalan dengan amanat PMA Nomor 15 Tahun 2019 tentang Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Seleksi Tilawatil Qur’an.
Dalam regulasi tersebut ditegaskan bahwa MTQ dan STQ mencakup cabang-cabang mulia: seni baca al-Qur’an, hafalan al-Qur’an, tafsir, fahmil Qur’an, syarhil Qur’an, seni kaligrafi, hafalan hadis, hingga penulisan karya tulis ilmiah. Setiap cabang merupakan cerminan betapa luasnya samudra ilmu yang terkandung dalam Qur’an. Dari membaca hingga menafsir, dari menghafal hingga menulis, semuanya adalah bentuk ibadah yang mengikat manusia dengan firman Allah.
Brebes pun menyambutnya dengan sukacita. Tahun ini, sebanyak 260 peserta dari seluruh kecamatan siap menunjukkan bakat dan kecintaan mereka pada Qur’an. Mayoritas peserta akan turun di cabang tahfidz, tilawah, dan tartil. Tidak berlebihan jika MTQ disebut sebagai panggung lahirnya generasi Qur’ani yang kelak akan mewarnai wajah Brebes di masa depan.
Lebih dari Sekadar Lomba
Kita kerap terjebak pada euforia juara. Nama harum kafilah, tropi, dan piagam sering kali jadi ukuran keberhasilan. Padahal, hakikat MTQ bukan di situ. Al-Qur’an tidak diturunkan untuk sekadar diperlombakan, tetapi untuk diamalkan. Hudan wa Rahmatan lil ‘Alamin—itulah fungsi utama Qur’an: sebagai petunjuk hidup dan rahmat bagi semesta.
MTQ seharusnya menjadi pintu masuk untuk mendekatkan diri kepada Qur’an. Dari bacaan indah yang menggetarkan hati, dari hafalan yang tertata rapi, dari tafsir yang membuka cakrawala berpikir, hingga syarhil Qur’an yang menyuarakan pesan-pesan moral. Semua itu bermuara pada satu tujuan: menjadikan Qur’an sebagai pedoman hidup.
Bupati dan Harapan Besar untuk Brebes
Rencananya, MTQ akan dibuka langsung oleh Bupati Brebes, Hj. Paramitha Widya Kusuma. Kehadirannya tentu bukan sekadar formalitas, melainkan tanda dukungan nyata pemerintah daerah untuk melahirkan generasi Qur’ani. Dalam banyak kesempatan, beliau menegaskan pentingnya pembangunan sumber daya manusia yang berlandaskan nilai-nilai religius.
Brebes dikenal sebagai daerah dengan tradisi keislaman yang kuat: dari pesantren, majelis taklim, hingga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang menjamur di kampung-kampung. Maka, MTQ ini ibarat ladang subur untuk memupuk generasi muda agar semakin cinta Qur’an.
Generasi Qur’ani: Pondasi Indonesia Emas
Ketika kita bicara tentang Indonesia Emas 2045, maka yang kita maksud bukan hanya tentang kemajuan teknologi, ekonomi, atau politik. Lebih dari itu, kita bicara tentang karakter. Bangsa ini hanya akan menjadi emas jika akhlak generasinya berkilau. Dan akhlak yang mulia hanya bisa lahir jika Qur’an dijadikan pedoman.
Generasi Qur’ani adalah mereka yang tidak hanya fasih melantunkan ayat-ayat, tetapi juga menghidupkan nilai-nilainya dalam keseharian. Mereka yang jujur, amanah, peduli, dan berjiwa sosial. Generasi seperti inilah yang akan mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri.
Brebes memiliki modal besar untuk itu. Ribuan santri di pesantren, anak-anak di TPQ, remaja masjid, hingga para guru ngaji yang tak kenal lelah mengajarkan huruf demi huruf Qur’an. Semua itu adalah fondasi kokoh untuk mewujudkan cita-cita Brebes religius dan berkeadaban.
MTQ sebagai Ruang Edukasi dan Transformasi
Mari kita bayangkan sejenak. Di sebuah panggung MTQ, seorang anak kecil berdiri dengan suara yang bergetar, melafalkan ayat-ayat Allah dengan penuh penghayatan. Di bangku penonton, orang tua meneteskan air mata haru. Di situ, terjadi pertemuan antara generasi: yang tua menyerahkan harapan, yang muda memikul tanggung jawab.
Itulah momen edukasi yang luar biasa. MTQ menjadi ruang di mana anak-anak belajar percaya diri, belajar menghargai ilmu, sekaligus belajar berkompetisi secara sehat. Lebih dari itu, mereka belajar bahwa Qur’an bukan hanya bacaan ritual, tetapi pedoman moral.
MTQ juga membawa pesan transformasi sosial. Semakin banyak masyarakat yang terlibat, semakin kuat pula ikatan ukhuwah Islamiyah. Desa dan kecamatan yang mengirim delegasi akan merasa bangga, masyarakat akan termotivasi, dan akhirnya terbentuk atmosfer religius di tengah kehidupan sosial.
Brebes Religius, Indonesia Emas
Harapan besar tentu melekat pada perhelatan ini. Jangan sampai MTQ berhenti sebagai acara tahunan yang hanya meninggalkan jejak dokumentasi. MTQ harus menjadi energi penggerak untuk menghidupkan pengajian di kampung, memperkuat TPQ, mendukung pesantren, dan menumbuhkan budaya membaca Qur’an di rumah-rumah.
Jika masyarakat Brebes mampu menjadikan Qur’an sebagai warna kehidupan, maka Brebes religius bukanlah sekadar slogan. Dari Brebes yang religius inilah akan lahir generasi Qur’ani yang siap menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045.
Penutup: Saatnya Bergerak Bersama Qur’an
MTQ Kabupaten Brebes 2025 adalah momentum. Momentum untuk memperkuat identitas kita sebagai umat yang berpegang pada Qur’an. Momentum untuk menyiapkan generasi emas yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak. Momentum untuk menjadikan Brebes lebih religius, berkeadaban, dan berperadaban.
Mari kita sambut MTQ ini bukan hanya dengan semangat perlombaan, tetapi dengan tekad menghidupkan Qur’an dalam diri dan keluarga kita. Karena sejatinya, kemenangan terbesar bukanlah saat kita meraih juara di panggung MTQ, melainkan ketika kita mampu menjadikan Qur’an sebagai penuntun langkah dalam setiap denyut kehidupan.
Dengan Qur’an, Brebes akan bersinar. Dengan Qur’an, Indonesia akan berjaya. Dan dengan Qur’an pula, cita-cita Indonesia Emas 2045 akan benar benar terwujud. (*)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.