BREBES (Aswajanews.id) – Sebanyak 211 murid baru mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah(MPLS) di SMP NU Al Fattah Tegalgandu, Kabupaten Brebes. Kegiatan yang berlangsung sejak Senin, 14 Juli 2025 ini dirancang untuk memperkenalkan berbagai program unggulan sekolah, salah satunya adalah program kebiasaan beribadah yang menjadi ciri khas pendidikan di SMP berbasis pesantren ini.
Program pembiasaan ibadah sudah dijalankan selama dua tahun terakhir, di bawah bimbingan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) serta sejumlah alumni pesantren. Kepala SMP NU Al Fattah, Moh Adnin, menyebutkan bahwa program ini merupakan bagian dari tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat menuju Indonesia Emas.
“Kebiasaan ibadah sangat penting karena akan memperkuat karakter keagamaan. Di sini, setiap pagi siswa terbiasa melaksanakan shalat Dhuha, dan pada waktu Dzuhur mereka berjamaah di masjid. Ini menjadi rutinitas yang sudah melekat di seluruh siswa kami,” tutur Adnin.
Ia menambahkan, siswa baru juga diperkenalkan dengan kegiatan tadris Qur’an yang dilaksanakan pada jam nol atau sebelum pelajaran dimulai. Menurutnya, kegiatan-kegiatan tersebut dirancang untuk membentuk karakter religius sejak dini, khususnya dalam konteks kehidupan siswa yang sebagian besar tinggal di pesantren maupun berasal dari desa-desa sekitar.
Suasana MPLS sendiri berlangsung ceria, nyaman, dan religius. Materi-materi MPLS disampaikan oleh dewan guru SMP NU Al Fattah serta beberapa narasumber eksternal yang kompeten di bidangnya.
Sementara itu, Pimpinan Yayasan Al Fattah, KH. Musyaffa, Lc. (Gus Syaffa), memberikan penegasan pentingnya pembiasaan ibadah di kalangan pelajar. Ia menyoroti rendahnya perhatian sebagian pelajar terhadap ibadah wajib seperti shalat lima waktu.
“Hari ini, banyak pelajar yang kurang memperhatikan ibadah, padahal ibadah adalah fondasi karakter keagamaan. Di lingkungan Yayasan Al Fattah, baik di SMP maupun SMA, seluruh siswa dilatih untuk membiasakan beribadah dengan benar,” ujar Gus Syaffa, yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PKB.
Gus Syaffa yang merupakan alumni Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri, menambahkan bahwa Yayasan Al Fattah bekerja sama dengan pengurus masjid setempat agar semua siswa mengikuti jamaah Dzuhur di masjid. Hal ini juga bertujuan membentuk kebiasaan positif agar siswa rajin shalat berjamaah di lingkungan rumah mereka masing-masing.
“Dengan membiasakan diri dalam ibadah, insya Allah siswa akan terjaga dari akhlak buruk dan tindakan yang melanggar norma agama. Pendidikan tidak hanya soal kecerdasan intelektual, tapi juga bagaimana mencerdaskan hati dan akhlak,” pungkasnya.
MPLS SMP NU Al Fattah menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan karakter keagamaan sejak awal siswa memulai pendidikan di tingkat SMP. Ke depan, program ini diharapkan menjadi salah satu pilar pembentukan generasi yang cerdas dan berakhlakul karimah. (Red/Nas)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.