Purwakarta (Aswajanews.id) – Luas lahan kritis di Indonesia makin lama makin bertambah. Berbagai faktor menjadi penyebabnya, terutama faktor alam dan manusia. Pencegahan atau penanggulangan lahan kritis telah dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia.
Namun demikian, selain upaya pemerintah dalam pengelolaan lahan marginal itu, peran masyarakat dan dunia usaha (Korporasi) juga bisa diupayakan sedemikian rupa agar lahan kritis tersebut bisa tetap produktif.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pada agenda penanaman pohon bersama PT South Pacific Viscose (SPV) di Desa Kertasari, Kecamatan Bojong, Kamis 3 Februari 2022 mengatakan, lahan kritis perlu diperbaiki agar dapat memberikan manfaat optimal bagi manusia. Melalui data persebaran lahan kritis, maka akan dapat dipetakan wilayah mana saja yang perlu diperbaiki atau biasa sebut rehabilitasi lahan.
“Peran pemerintah, dalam mengatasi lahan kritis ialah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mendukung lingkungan. Misalnya kebijakan terkait dengan alih fungsi lahan serta penerapannya. Pemerintah juga wajib untuk mensosialisasikan kebijakan terkait penanggulangan lahan kritis. Apabila terdapat pihak-pihak yang masih melakukan pelanggaran seperti illegal logging, tentu sanksi tegas harus dilakukan,” kata Ambu Anne.
Menurutnya, dalam penanggulangan lahan kritis, masyarakat dan korporasi dapat berperan baik secara langung maupun tidak langsung. Pengetahuan akan lahan kritis juga perlu diketahui, agar masyarakat dan korporasi tidak secara serampangan mengambil alih lahan-lahan produktif untuk digunakan.
Ambu Anne juga menyampaikan, penanam pohon yang dilakukan sejumlah korporasi ini merupakan salah satu upaya rehabilitasi hutan dan lahan secara vegetatif. “Kami sangat mengapresiasi terselengganya kegiatan penanaman pohon ini sebagai bagian dari tanggung jawab kepada masyarakat, lingkungan dan alam.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada semua korporasi baik itu BUMN maupun swasta yang telah berkontribusi pada kegiatan penghijauan dan diharapkan ini dapat memberikan kontribusi pada pemenuhan energi untuk masyarakat dan alam, khususnya di Kabupaten Purwakarta. “Semoga semuanya tetap konsisten berkarya dan berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Purwakarta,” kata Ambu Anne.
Ambu Anne juga mengatakan, kegiatan Penanaman Pohon Hijaukan Bumiku Purwakarta Istimewa dilaksanakan atas prakarsa PT South Pacific Viscose sebagai kepentingan pengelolaan lingkungan untuk menjadikan Purwakarta hijau dan menumbuh-kembangkan kreatifitas pengelolaan lingkungan yang berdampak dalam pengembangan ekonomi kreatif sehingga menjadi bukti dalam mewujudkan purwakarta istimewa.
Kegiatan penanaman pohon Hijaukan Bumiku Purwakarta Istimewa ini, sangat sesuai dengan program dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengurangi dampak pemanasan global akibat perubahan iklim yang dikenal dengan program kampung iklim (Proklim).
“Proklim ini telah dilaksanakan dan diikuti dari tahun ke tahun, pada tahun 2021 terdapat 4 lokasi Proklim di Kabupaten Purwakarta yang telah mendapat penghargaan kementerian dari lingkungan hidup. Proklim RW 10 Kelurahan Nagri Tengah dengan kelompok Wanita Tani Bina lestari, Dusun 3 Desa Parakan Lima Kecamatan Jatiluhur dengan Bumdes Parakanlima Mandiri, Dusun 1 Desa Cadassari kecamatan Tegalwaru dengan kelompok Bank Sampah Dunia Maya dan Dusun 2 Desa Cikeris Kecamatan Bojong dengan kelompok Bank Sampah Jayakarsa,” kata Ambu Anne.
Manfaat dari penanaman pohon ini untuk melestarikan dan meningkatkan tutupan vegetasi, mengurangi pencemaran udara, meningkatkan estetika lingkungan, bahan edukasi anak sekolah, dan meningkatkan ekonomi masyarakat. “Diharapkan aparat pemerintahan diwilayah Kecamatan Bojong hingga Desa Kertasari menggerakan seluruh warga untuk tetap bekerjasama dalam memelihara pohon sebagai kepentingan pengelolaan lingkungan yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat dengan langkah kreatif dan mandiri,” kata Ambu Anne.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta, Deden Guntari dalam keterangannya mengatakan, kegiatan ini adalah salah satu upaya pemulihan lahan kritis di Kabupaten Purwakarta. “Dalam giat ini, kami ingin menunjukkan juga peran serta korporasi yang peduli terhadap lingkungan yang ada di Purwakarta. Alhamdulillah ada beberapa perusahaan diantaranya PJT II, PJB Cirata, PT Indorama dan Suri Tani, dan hari ini kita melakukan penaman pohon bersama PT South Pacific Viscose,” kata Deden.
Sementara, Corporate Affairs PT South Pacific Viscose, Sigit Indrayana dalam keterangannya mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen PT South Pacific Viscose dalam mendukung program lingkungan sustainability atau berkelanjutan dan peran aktif perusahaan dalam pengurangan dampak karbon sesuai agenda Presidensi G20 dalam hal penurunan emisi karbon.
“Tujuannya, selaian untuk biodiversitas, pemulihan lahan kritis dan pemberdayaan masyarakat dengan kelompok tani tentu saja berkaitan juga dengan program kampung iklim menurunkan CO2. Ada sebanyak 1.250 bibit pohon mahoni, sengon, manggis dan pala yang kita tanam hari ini di Kecamatan Bojong,” demikian Sigit Indrayana. (Diskominfo Purwakarta)