Pendidikan

MDT Penjaga Turast di Tengah Masyarakat Modern

Oleh : Akhmad Sururi (Wakil Ketua DPW FKDT Jateng)

MDT (Madrasah Diniyah Takmiliyah) dan Pesantren merupakan pilar pendidikan Islam dengan sejarah yang sangat panjang. MDT hadir pada awal masuknya agama Islam di bumiy Nusantara dengan sistem pembelajaran di surau, mushola,masjid dan rumah rumah. Bersama itu pula berdiri pesantren untuk penyebaran agama Islam dengan sistem pembelajaran mukim (menginap) di asrama pemondokan.
Sebagai lembaga pendidikan keagamaan MDT secara geneologis bisa dikatakan lahir dari rahim Pesantren. Hal tersebut karena tradisi Pesantren diteruskan oleh MDT yang didirikan oleh alumni Pesantren.Salah satu tradisi pesantren dalam proses pembelajaran dengan kitab kuning (turast) sebagai rujukan utama. Kajian kitab kitab menjadi trademark Pesantren sejak dulu sampai sekarang. Oleh karena itu MDT sebagai pra pesantren tidak lepas dari rujukan kitab kuning untuk tingkatkan paling dasar.
Tradisi yang lain adalah “Arab Pegon”. Menulis Arab Pegon merupakan tradisi yang secara turun-temurun berlaku sampai sekarang. Menulis Arab pegon menjadi ketrampilan pokok yang harus dimiliki oleh seorang santri. Setiap santri pasti bisa menulis Arab pegon yang berfungsi menterjemahkan kalimat kalimat dalam kitab kuning.
Ketrampilan menulis Arab Pegon juga dipraktekkan di MDT. Semua pembelajaran yang diberikan oleh Ustadz Madin menggunakan tulisan arab Pegon. Oleh karena itu sejak lahir sampai era orde Baru, MDT dikenal dengan istilah sekolah Arab. Disebut dengan sekolah Arab karena tulisan mata pelajarannya menggunakan aksara Arab Pegon.
Kitab kuning (turast) dan arab Pegon menjadi tradisi yang melekat pada Pesantren dan MDT. Meskipun kitab kuning untuk MDT merupakan materi dasar tentang Aqidah, Syariah dan Akhlak, akan tetap sesungguhnya MDT dan Pesantren mengajarkan kitab kuning dan tulisan arab Pegon. Lebih dari itu santri yang mukim di Pesantren dulunya saat dirumah mengenyam pendidikan MDT.
MDT dengan jumlah yang sangat banyak di kampung kampung menjadi lembaga yang menjaga kelestarian kitab kuning di tengah tengah masyarakat. Ini sangat penting, karena karya Ulama Salaf harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Menjaga turast adalah menjaga warisan Ulama Salaf, menjaga warisan Ulama berarti menjaga warisan Rosulullah.
Sebagai penjaga turast (kitab kuning), MDT terus melakukan inovasi termasuk dengan aplikasi Pegon. Dengan aplikasi Pegon menjadi terobosan dan inovasi di tengah perkembangan informasi dan teknologi yang sungguh dahsyat di era modern. Hal ini tentu menjadi bagian dari kaidah, Al mukhafadhatu ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah (mempertahankan tradisi lama yang masih relevan dengan mengadopsi metode baru yang inovatif atau lebih bagus). (*)