PEKALONGAN (Aswajanews.id) – Bank Sampah Puri Indah resmi dilaunching pada Minggu pagi (16/11) dan menjadi percontohan pertama program pengelolaan sampah berbasis warga di Perumahan Puri RT 7, Kedungwuni Timur, Pekalongan. Kegiatan perdana ini melibatkan partisipasi penuh warga bersama mahasiswa KKN Tematik Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Pekalongan.
Titik kumpul kegiatan dipusatkan di kediaman Lilin, Manajer Bank Sampah Puri Indah, yang memimpin kepengurusan perdana. Sesuai mekanisme yang telah ditetapkan, warga diminta memilah sampah dari rumah masing-masing untuk kemudian ditimbang secara berkala setiap bulan.
Agenda launching berlangsung pukul 08.00–11.30 WIB dan melibatkan susunan pengurus yang terdiri dari pelindung, penasehat, penanggung jawab, manajer, wakil manajer, sekretaris, bendahara, tim penimbangan, dan pembukuan. Proses diawali dengan penimbangan sampah terpilah, dilanjutkan pencatatan dan rekapitulasi oleh tim administrasi.
Sejumlah sampah tertentu memerlukan pemisahan lanjutan, seperti botol dan cup plastik yang harus dipisahkan antara tutup dan cincin botol. Pemilahan juga diberlakukan untuk kardus, kantong plastik, buku, aluminium, kabel, sepatu, tas, hingga minyak goreng jelantah. Setelah proses rampung, sampah diangkut menggunakan armada Dinas Perkim Kabupaten Pekalongan.
Launching perdana turut dihadiri pegawai Kelurahan Kedungwuni Timur, Ketua RT 7, jajaran pengurus bank sampah, warga Puri RT 7, serta tim KKN Tematik. Lilin menyampaikan apresiasi atas dukungan mahasiswa sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
“Terima kasih banyak mas dan mbak sudah dibantu. Semoga diberi kelancaran untuk KKN-nya,” ujar Lilin.
Bank Sampah Puri Indah diharapkan menjadi model pengelolaan sampah rumah tangga yang efektif, bernilai ekonomis, serta memperkuat budaya hidup bersih dan berkelanjutan di lingkungan masyarakat.
(Kontributor: Lia Afiana)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
