JEMBER (Aswajanews.id) – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa hari terakhir, membuat aktivitas masyarakat terganggu. Mulai dari pekerja hingga pelajar kesulitan memperoleh BBM, terutama jenis Pertalite dan Solar.
Menanggapi kondisi tersebut, PT Pertamina Patra Niaga melalui Area Manager Communication, Relations & CSR Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa kelangkaan BBM disebabkan terganggunya distribusi akibat penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir, penghubung utama antara Kabupaten Jember dan Banyuwangi.
“Penutupan jalan ini menyebabkan kemacetan total. Akibatnya, waktu tempuh distribusi atau Round Time Hours (RTH) yang biasanya hanya empat jam kini menjadi sebelas jam,” ungkap Ahad dalam keterangan resminya, Senin (28/7/2025).
Sebagai langkah antisipasi, Pertamina melakukan pengalihan suplai ke Instalasi Surabaya Group dan Fuel Terminal Malang, guna mencegah truk tangki terjebak kemacetan di sekitar Pelabuhan Ketapang.
Kelangkaan ini juga mendapat perhatian dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, yang meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan (panic buying).
“Masyarakat jangan panic buying. Tenang saja, Pertamina sudah melakukan upaya pemulihan stok dan BBM pasti tersedia,” kata Emil saat menghadiri Konferensi Koordinator Cabang (Konkorcab) PKC PMII Jawa Timur di Bondowoso, Senin (28/7/2025).
Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM akan kembali normal dalam waktu dekat, seiring dengan dibukanya kembali jalur distribusi yang sempat terhambat. (Red)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.