BREBES (Aswajanews.id) – Madrasah Diniyah di Kab Brebes sangat membutuhkan penguatan regulasi dalam hal ini adalah Perda Madin. Kita sudah delapan tahun memperjuangkan Perda Madin, namun sampai sekarang belum berhasil. Hal tersebut karena kekuatan politik yang direpresentasikan kursi anggota DPRD Brebes belum bisa mendukung sepenuhnya terhadap Perda Madin yang sudah ditunggu oleh komunitas Madin se-Kab Brebes.
Regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) tentang Madin sangat penting. Sebagai alumni Pesantren merupakan beban moral bagi kami untuk memperjuangkan harapan Madin se-Kab Brebes. Kelestarian Madin betul betul agar bisa terjaga demi generasi penerus perjuangan ulama.
“Kemarin kita menemukan di Losari dan Ketanggungan ada 2 Madin yang bubar. Satu Madin karena muridnya tidak ada, satunya lagi karena gurunya tidak ada. Ini sebuah keprihatinan yang besar bagi kita selaku muslim,” tutur Musyaffa selaku Ketua Fraksi PKB DPRD Kab Brebes saat sowan di kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Jatibarang.
Di hadapan Abuya Soleh Basalamah, Politisi Alumni Ploso menceritakan beberapa bulan yang lalu bahwa dirinya pernah ditelpon oleh DPW PKB Jawa Tengah perihal full day school untuk SMP dan SD. Kalau Madin (MDT) tidak dikuatkan dengan regulasi sudah pasti akan tergerus dengan munculnya kebijakan full day school. Karena sekolah sampai sore, anak pasti sudah capek dan tidak mungkin sekolah Madin malam hari.
“Kita tidak ingin pendidikan keagamaan menjadi korban karena lebih mengedepankan pendidikan formal,” imbuh Sekretaris DPC PKB Brebes.
Menanggapi hal tersebut, Abuya Soleh Muhammad Basalamah, sangat mendukung dengan langkah-langkah yang akan diperjuangkan oleh PKB untuk kepentingan MDT di Brebes.
“Saya sangat mendukung santri untuk terjun didunia politik dalam rangka mengamankan kepentingan pendidikan keagamaan Islam termasuk Pesantren dan Madrasah Diniyah di Kab Brebes,” ujarnya.
Di hadapan Ketua Fraksi PKB, yang didampingi Ketua DPC FKDT Kab Brebes dan tokoh agama H Asmuni, Abuya Soleh sangat mengharapkan para politisi santri yang memiliki keberpihakan kepada pendidikan keagamaan Islam. “Beliau mendoakan semoga perjuangan untk memperkuat regulasi MDT di Kab Brebes,” imbuh Abuya.
Pertemuan yang berlangsung di ruang tamu kediaman Abuya Soleh pada hari Senin, 15 Mei 2023 merupakan Silaturahmi Syawalan sekaligus kordinasi persiapan acara Halal bi Halal Guru Madin se Kab Brebes. (Ahmad Sururi)