BANDUNG (Aswajanews.id) – Kejaksaan Agung (Kejagung) membantah adanya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. Pihak Kejagung menegaskan bahwa Erwin hanya menjalani pemeriksaan biasa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung, bukan hasil tangkap tangan sebagaimana ramai diberitakan.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, menegaskan tidak ada operasi tangkap tangan dalam perkara tersebut.
”Enggak ada OTT, itu diperiksa perkara biasa. Saat ini diperiksa, tapi bukan OTT,” kata Anang kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).
Anang menjelaskan, pemeriksaan terhadap Erwin berkaitan dengan dugaan tindak pidana korupsi, namun belum membeberkan detail kasus yang dimaksud.
”Ya, terkait dugaan tindak pidana korupsi. Nanti Kejari Kota Bandung akan gelar konferensi pers,” ujarnya.
Terkait kabar adanya dua kepala dinas Pemkot Bandung yang turut diperiksa, Anang mengaku belum menerima laporan tersebut.
”Oh, enggak tahu. Belum tahu,” tambahnya singkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, juga mengaku belum mengetahui secara pasti perkara yang melibatkan wakil wali kota tersebut. “Saya belum tahu jelas,” ujarnya.
Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bandung, Irfan Wibowo, menyatakan pihaknya akan memberikan penjelasan resmi kepada publik untuk menghindari simpang siur informasi.
“Untuk kepastian informasi agar tidak simpang siur, kami akan rilis pada pukul 19.00 malam ini,” katanya.
Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa Kejari Bandung melakukan OTT terhadap seorang pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Namun, Kejagung menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Sebagai informasi, Erwin mulai menjabat Wakil Wali Kota Bandung sejak 20 Februari 2025. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sebelumnya menjabat Ketua DPC PKB Kota Bandung selama tiga periode (2010–2025), serta pernah menjadi anggota DPRD Kota Bandung.
Ia terpilih sebagai wakil wali kota mendampingi Muhammad Farhan dalam Pilkada Kota Bandung yang diusung oleh Partai Nasdem dan PKB, serta didukung oleh Partai Buruh dan Partai Gelora.
(Redaksi Aswajanews.id)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.































