Menengok hasil survey dari beberapa lembaga survey per 4 November, dikutip dari Tempo, dari Litbang Kompas, SMRC dan LKPI menunjukan Pasangan Andika-Hendi Unggul. Pasangan Lutfi-Yasin hanya unggul di survey LSI Denny JA. Secara matematik, tentu ini sangat mengawatirkan. Artinya Andika-Hendi yang hanya diusung oleh PDIP berpotensi menang.
Lalu kenapa Prabowo dan Jokowi sampai turun gunung agar pasangan ini menang. Tentu analisa ini sangat subyektif. Jenderal Andika Perkasa memang bukan lawan yang mudah, satu dia adalah menantu dari Mantan Kepala BIN Jenderal Hendropriyono, dan pasangan Andika-Hendi memiliki ketua Tim Pemenangan yang tak lain adalah Adik dari Alm. KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) yakni Dr. Umar Wahid. Tentu ini merupakan keuntungan yang luar biasa, mengingat basis NU yang luar biasa di Jawa Tengah.
Selanjutnya potensi Calon Presiden di Pemilu berikutnya, di Tahun 2029 tentu panggung politik akan menampilkan sosok yang bisa kita prediksi. Nama-nama yang tersedia seperti Prabowo Subianto, AHY, Gibran Rakabuming Raka, Muhaimin Iskandar, Sugiono. Dan dari PDIP yang memiliki panggung adalah Ibu Puan Maharani dan Jenderal TNI Andika Perkasa jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah. Dengan modal pernah menjadi Panglima TNI Karir tertinggi di sebuah militer, membuat Andika menjadi momok menakutkan bagi lawan politik.
Jadi sangat wajar, jika Jokowi hingga Presiden Prabowo turun gunung untuk memenangkan Lutfi-Yasin. Terkait aturan bisa debatable, Apakah boleh Bapak Prabowo dalam videonya yang viral meminta rakyat untuk memilih Lutfi-Yasin atau ‘berkampanye’. Yang jelas semuanya pasti sudah dihitung, bahkan potensi dicaci di medsos oleh rakyat. Siapapun yang menang tentu kita berharap pemimpin Jawa Tengah nanti bisa mensejahterakan rakyat, mengetaskan kemiskinan, dan melakukan langkah-langkah solutif dalam berbagai masalah di Jawa Tengah. *(Penulis : Kamas Wahyu Amboro)