BREBES (Aswajanews.id) – Jamaah pengajian rutin dari beberapa kecamatan di Brebes Selatan pada Selasa pagi memadati lingkungan ndalem KH Labib Shodiq Suchaimi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 1 Benda Kec Sirampog Kab Brebes. Mereka datang dari beberapa desa di kecamatan wilayah Sirampog, Bumiayu, Tonjong, Paguyangan,dan beberapa Kecamatan di Kab Tegal. Jama’ah dari Ibu – Ibu dan Bapak – Bapak dengan khidmat mendengarkan kajian tafsir yang disampaikan oleh Abah Labib.
Pengajian rutin ini berjalan semenjak Al Maghfurlah KH Suchaimi, Mbahnya Abah Labib sampai sekarang masih berjalan Istiqomah. Sebagai majlis ta’lim peninggalan, Abah Labib meneruskan dengan jamaah yang semakin berkembang. Mereka datang dengan niat ngaji dan mencari keberkahan di Pesantren Al Hikmah 1 Benda. Mereka rela duduk di beberapa teras lingkungan Pondok Pesantren hanya karena ingin mendengarkan mauidzah hasanah dari Abah Labib.
Kajian yang berlangsung pada hari Selasa, 5 Agustus 2025 membahas tentang tafsir surat Al Maidah Ayat 61 sampai 65 yang menerangkan tentang sikap dan perilaku orang Yahudi dan Munafik. Dihadapkan pada jamaah Abah Labib menerjemahkan ayat 61 Surat Al Maidah, “Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) itu datang kepadamu, mereka mengatakan, “Kami telah beriman,” padahal mereka telah masuk dengan kekafiran dan mereka keluar dengannya (pula). Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.”
Menurut Abah Labib, ayat ini menunjukkan sikap orang Yahudi dan Munafik yang tidak bisa mengambil kemanfaatan dari apa yang disampaikan oleh Rosul Nabi Muhammad.SAW. Mereka menetapi kekufurannya, tidak beriman. Orang Jawa bilang, ” bungenkiwa”, mlebu kuping tengen, metu kuping kiwa. Masuk dari telinga kanan dan keluar di telinga kiri. Ada istilah lain yang disebut “barlen” bubar klalen. Habis selesai pengajian lupa dengan ilmu yang didengarkan alias tidak diamalkan.
“Sebagai seorang muslim yang baik maka setelah mendengarkan pengajian bisa mengamalkan apa yang didapatkan dari pengajian tersebut. Ilmu yang didapatkan agar berbekas dalam hati, tidak kemudian masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Ini sangat penting agar kita dijauhkan dari sikap seperti orang Yahudi dan Munafik,” kata Abah Labib.
“Jadi kalau hari ini ada orang yang sering ngaji dengan Kyai,tapi tidak mengambil manfaatnya pengajian tersebut, maka wataknya seperti orang Yahudi. Mereka mendengarkan ayat ayat Qur’an atau perkataan Nabi Muhammad tapi mereka tidak mendapatkan manfaat dari Qur’an tersebut. Oleh karena itu kita harus menjauhi sikap dan perilaku orang Yahudi dan Munafik. Semoga Allah menjaga kita semua, sehingga kita bisa mendengarkan dan mengamalkan apa yang didengar dari Kyai atau ulama sebagai pewaris Nabi Muhammad SAW,” pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 1 Benda. (Red/Nas)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.