BANDUNG (Aswajanews.id) – Dalam upaya memperkuat komitmen dunia industri terhadap pengelolaan limbah serta menjaga kelestarian lingkungan, Satgas Citarum Harum bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Industri dalam Pengelolaan Limbah untuk Mendukung Program Citarum Harum, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan berlangsung di Aula Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, dan diikuti sekitar 100 perwakilan pelaku usaha dari berbagai sektor industri yang beroperasi di wilayah Sektor 1 dan Sektor 2 Satgas Citarum Harum.
Hadir sebagai narasumber antara lain Kepala Bidang Penataan Hukum Lingkungan DLH Jabar Nilawati Wala, SP., M.Si., Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Resmiani, ST., MT., serta Komandan Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yanto Kusno Hendarto, S.H.
Dalam pemaparannya, para narasumber menekankan pentingnya kepatuhan industri terhadap regulasi lingkungan, terutama terkait pengelolaan limbah cair dan padat.
Mereka juga menjelaskan ketentuan Permen LHK No. 14 Tahun 2024, yang mengatur sanksi administratif hingga Rp3 miliar bagi pelaku usaha yang melanggar ketentuan pengelolaan limbah.
”Sanksi ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk memastikan agar industri benar-benar bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ke depan, tidak boleh lagi ada pabrik ‘nakal’ yang membuang limbah sembarangan,” tegas salah satu narasumber.
Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga menjadi wadah dialog antara pemerintah, Satgas, dan para pelaku industri. Dalam sesi tanya jawab, para peserta menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki sistem pengelolaan limbah serta mendukung keberlanjutan ekosistem Sungai Citarum.
Sementara itu, Komandan Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yanto Kusno Hendarto, S.H. menyampaikan pesan tegas kepada industri yang masih melanggar aturan.
”Saya tidak akan segan-segan menutup lubang outfall-nya kalau masih disalahgunakan. Jangan air limbah itu dialirkan untuk rakyat mandi. Jangan rakyat Jawa Barat yang jadi korban,” ujarnya.
Kolonel Yanto juga mengingatkan bahwa menjaga lingkungan bukan sekadar kewajiban, melainkan bentuk tanggung jawab moral terhadap generasi mendatang.
”Mari kita berkomitmen, mari berbicara dengan hati. Lingkungan bukan warisan, tapi titipan yang harus kita jaga bersama,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Satgas Citarum Harum berharap sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat dapat terus diperkuat dalam upaya mewujudkan Sungai Citarum yang bersih, sehat, dan lestari. (Redaksi)
Eksplorasi konten lain dari aswajanews
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.






























