Kata “Nahdliyin” identik dengan orang NU yang berada pada jalur non struktural NU. Secara bahasa, nahdliyin jamaknya dari orang NU, dengan demikian artinya kumpulan orang orang NU baik yang berada pada jalur struktural (pengurus NU) maupun berada pada jalur non struktural NU (tidak menjadi pengurus NU).
Pada sisi ini (non struktural) maka pergerakan dan pemikirannya tidak terkoptasi oleh sistem atau keputusan struktural formal. Oleh karena kemerdekaan berfikir dan berwacana menjadi ruang yang produktif untuk mendiskusikan bagaimana formulasi pergerakan yang akan lebih membawa manfaat kepada umat.
Pergerakan itu berangkat dari gagasan dan ide yang selanjutnya secara implementatif diwujudkan dengan gerakan bersama. Tentu gagasan tersebut akan berproses melalui diskusi dengan narasi dan berujung pada aksi menuju transformasi. Sehingga tidak berhenti pada tataran narasi dan diskusi.
Oleh karena itu dibutuhkan komitmen dan langkah komunikasi yang sehat untuk menuju perubahan. Komunikasi dari beberapa tokoh yang memiliki potensi sangat memiliki arti untuk memulai perubahan.
Banyak tokoh nahdliyin yang memiliki potensi, namun kadang karena kurang komunikasi akhirnya laksan mejadi buih di tengah lautan. Namun mari kita wujudkan bersama menyulam buih menjadi permadani agar bermanfaat untuk rakyat. Disinilah membutuhkan berbagi peran sesuai dengan kompetensi dengan komitmen dan ketulusan hati. Tanpa itu permadani yang indah bisa jadi akan dimanfaatkan oleh orang lain. Kita memiliki. Permadani tapi tidak merasakan duduk santai di permadani.
Sebagian civil sociaty kelompok nahdliyin dengan varian potensi SDM yang dimiliki tentu bisa melakuan gerakan perubahan. Dalam hal ini perubahan untuk menuju kemajuan di Brebes.
Momentum untuk mengusung perubahan di Brebses melalui Pemilu dan Pilkada yang akan diselenggarakan pada tahun 2024. Pertanyaan besar, bisakah komunitas nahdlyin begerak bersama untuk menjadikan Brebes lebih maju, adil, makmur, sejahtera jasmani dan ruhani.
Pemilu dan Pilkada tahun 2024 akan menentukan nasib bangsa dan Brebes lima tahun kedepan. Suara nahdliyin dalam memilih wakil rakyat kepala daerah akan sangat memilki kepentingan strategis lima tahun.
Oleh karena itu kita harus yakin, bahwa dengan nahdliyin bersatu, maka akan ada pergerakan untuk perubahan di Kab Brebes. Tanpa bersatu rasanya jauh kemungkinan untuk mewujudkan harapan perubahan. Perubahan membutuhkan kekuatan bersama dalam langkah. Langkah bergerak dalam alunan irama menuju Brebes hebat, maju dengan spirit religi yang kuat. (*)