Labuan Bajo (Aswajanews.id) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa gangguan layanan (error) pada mesin ATM hingga aplikasi BSI mobile akibat serangan siber. Meski begitu, Erick tidak bersedia mengungkapkan jenis serangan yang menyebabkan layanan BSI error.
“Memang ada serangan, saya bukan ahlinya. Disebutkan (serangan) three poin apalah itu. Sehingga down hampir 1 hari,” ungkapnya kepada awak media di Labuan Bajo, dikutip Rabu (10/5).
Erick mengungkapkan, pihaknya terus memonitor perkembangan gangguan terhadap layanan ATM hingga aplikasi BSI mobile. Antara lain dengan rutin meminta laporan Direktur Utama BSI, Hery Gunardi.
“Tapi, saya yakin ini bisa dijalankan kalau kepemimpinan serius,” ungkapnya.
Atas peristiwa tersebut, Erick meminta jajaran Direksi BSI untuk terus mengantisipasi potensi serangan siber dengan memperkuat sistem pengamanan IT. Sehingga, peristiwa ini tidak kembali lagi terjadi.
“Kemarin rapat sebenarnya Dirut BSI ketemu saya 3 hari lalu, salah satunya diskusi mengenai IT ini. Beliau yang membawa isu itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah nasabah Bank Syariah Indonesia atau BSI terlihat menyampaikan keluhan mereka di media sosial, terkait aplikasi BSI Mobile pada Senin, 8 Mei 2023.
Di platform media sosial Twitter, terlihat sejumlah keluhan nasabah mengenai BSI Mobile, salah satunya kesulitan mengakses aplikasi tersebut, ada juga pengguna lainnya yang mengaku tidak bisa melanjutkan transaksi di dalam aplikasi.
Adapun notifikasi dalam aplikasi BSI Mobile yang menyebut bahwa permintaan transaksi tersebut tidak dapat diproses.
“Informasi: Permintaan tidak dapat diproses (100),” demikian pesan yang diterima sejumlah nasabah.
Selang beberapa waktu setelah keluhan para pengguna aplikasi BSI Mobile, Bank Syariah Indonesia buka suara dan memberikan penjelasan mereka. (*)