Lampung (Aswajanews.id) – Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI Prof. Hilman Latief, PhD, untuk pertama kalinya melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung pasca dilantik oleh Menteri Agama RI pada tanggal 1 Oktober 2021.
Kedatangan Pria yang sering Panggil Hilman ke Provinsi Lampung untuk melakukan Peresmian dan Penandatangan Prasasti Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kabupaten Pringsewu yang dirangkai dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Bimbingan Manasik Jemaah Haji Tunda Tahun 2021 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Kamis (16/12) di Aston Lampung City Hotel.
Dirjen PHU dalam arahannya seusai melakukan Penandatangan Prasasti PLHUT Kabupaten Pringsewu Tahun Anggaran 2021, menyampaikan dan mengucapkan Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Provinsi Lampung atas prestasi dalam menyelesaikan amanah yang luar biasa yaitu Pembangunan PLHUT Kabupaten Prongsewu, mudah-mudahan ke depan adanya peningkatan dan pengembangan pelayanan ibadah haji dan umrah bagi jemaah di Provinsi Lampung semakin baik.
“Untuk diketahui bapak dan ibu sekalian, Insha Allah Ditjen PHU Kemenag RI sedang menyiapkan roadmap atau peta jalan dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia, salah satunya adalah Proyeksi Pembangunan PLHUT Se-Indonesia, sehingga jemaah haji terlayani dengan prima dan optimal,” tekankan Hilman.
“Dua tahun ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Agama telah membatalkan keberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci di tengah masa pandemi Covid-19. Hal ini dengan alas an untuk melindungi, memberikan keamanan, keselamatan, dan kesehatan jemaah haji. Kepada jemaah haji yang tertunda keberangkatannya, saya sampaikan bahwa hal ini merupakan ujian kesabaran sekaligus ujian kekompakan bagi kita semua, bukan hanya bagi jemaahnya, tapi juga para pihak yang terlibat, termasuk para petugas dan pembimbingnya. Juga ujian kesiapan bagi kita, agar lebih siap jika tahun depan haji diselenggarakan,” terang Hilman.
Lebih lanjut Hilman juga menyampaikan 3 (tiga) hal penting terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1443H/2022M. “Pertama, ada banyak perubahan situasi di Saudi yang dapat kita ambil contoh, salah satunya adalah semakin banyaknya perempuan yang berperan di ruang publik, dalam hal ini contohnya sebagai pembimbing jemaah, atau bahkan petugas bandara. Kedua, dikarenakan pandemi penggunaan teknologi digital dalam proses penyelenggaraan haji dan umrah di Saudi semakin masif, maka dari itu semua pihak yang terlibat nantinya perlu kita persiapkan dari sekarang agar melek teknologi, termasuk jemaah. Ketiga, walaupun belum ada penandatanganan MoU dengan Arab Saudi terkait kuota jemaah yang diberangkatkan tahun depan, namun mereka juga meminta kita untuk optimis,” jelasnya.
Untuk diketahui bersama, Arab Saudi telah mencabut suspend penerbangan dari Indonesia. Terhitung mulai 1 Desember 2021, warga Tanah Air bisa langsung ke Arab Saudi tanpa harus transit ke Negara lain. Namun demikian, lanjut Hilman bukan berarti keberangkatan jemaah umrah bisa langsung dilakukan pada 1 Desember 2021. Sebab masih ada proses persiapan yang harus dilakukan, seperti pendataan jemaah, vaksinasi, karantina, paket layanan, pengurusan visa, dan sebagainya.
Terkait dengan hal ini, menurut Hilman, Kementerian Agama Republik Indonesia akan berkoordinasi dengan instansi terkait baik dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, dan sebagainya. Kemenag juga akan meminta arahan dari Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo.
Menutup arahannya, Hilman pun mengajak seluruh peserta yang hadir untuk berdoa bersama agar Arab Saudi segera memberikan kepastian terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun depan dan memberikan kemudahan bagi jemaah Indonesia yang sudah tidak sabar untuk berkunjung ke Baitullah. “Kita berdoa bersama agar segera dapat undangan untuk berhaji di tahun 2022. Mudah-mudahan perjuangan dan penantian kita semua berakhir manis,” harapnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Drs. H. Juanda Naim, M.H, menyampaikan laporannya bahwa Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung dua hari ini telah melaksanakan dua kegiatan yaitu Pertama, Sosialisasi Haji Muda pada hari Rabu, 15 Desember 2021 dengan diikuti 100 peserta generasi milenial dari unsur Mahasiswa, Pelajar, Santri, dan Pemuda. Kedua, Sosialisasi Penguatan Bimbingan Manasik Jemaah Haji Tunda Tahun 2021 yang dilaksanakan pada saat ini dngan diikuti 70 jemaah haji yang tertunda keberangkatannya dua tahun terakhir.
Juanda menambahkan bahwa Tahun Anggaran 2021, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 2.850.181.000 (Dua Milyar Delapan Ratus Lima Puluh Juta Seratus Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah) dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk pembangunan Gedung PLHUT.
“Di Kabupaten Pringsewu jumlah pendaftar haji mencapai 1200 jemaah per tahun. Dengan adanya Gedung SBSN PLHUT ini diharapkan akan semakin dapat memberikan kenyamanan dan dapat memberikan peningkatan pelayanan yang optimal kepada jemaah,” ucap Juanda.
“Kami laporkan Pak Dirjen, bahwasanya PLHUT Kabupaten Pringsewu merupakan PLHUT ketiga yang telah dibangun di Provinsi Lampung dimana sebelumnya Tahun 2020 adanya Pembangunan PLHUT Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Tahun 2019, Pembangunan PLHUT Kota Bandar Lampung. Untuk Tahun 2022, Alhamdulillah Provinsi Lampung mendapatkan alokasi dana SBSN PLHUT untuk Kota Metro dan Kabupaten Tulang Bawang,” tandasnya.
Tampak hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Drs. H. M. Ansori., M.Kom.I, dan Pejabat di Bidang PHU Kanwil Kemenag Lampung, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu, Kepala Seksi PHU Kemenag Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung, dan tamu undangan lainnya dengan menerapkan protokol kesehatan. (Sumber : Kanwil Kemenag Lampung)