Kajian

Bulan Muharram: Sejarah, Peristiwa Penting, Keutamaan, Amalan Sunnah

Oleh: A’isy Hanif Firdaus, S.Ag. (Pengurus Lajnah Ta’lif Wan Nasyr PCNU Kab. Brebes)

Muharram merupakan bulan pertama dari 12 bulan yang ada dalam penanggalan Hijriah. Dari sejumlah bulan tersebut, Allah SWT memilih empat di antaranya sebagai bulan-bulan mulia (asyhurul hurum), yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrram, dan Rajab. Keempat bulan ini memiliki keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh delapan bulan yang lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. (QS. At Taubah : 36)

Bulan muharram disebut sebagai syahrullah (Bulan Allah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (HR. Muslim)

Az Zamakhsyari menjelaskan, ”Bulan Muharram disebut syahrullah (bulan Allah), disandarkan pada lafazh jalalah ’Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan ini. Sebagaimana kita menyebut ’Baitullah’ (rumah Allah) atau ’Ahlullah’ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan ini.”

Berikut ini 20 peristiwa penting yang terjadi pada bulan Muharram. Sebagian peristiwa tersebut tersimpan rapi pada kitab klasik umat Islam, Kitab I’anah at-Thalibin, II/267. Sebagai berikut:

  1. Diciptakannya Nabi Adam as di surga.
  2. Diterimanya taubat Nabi Adam as

Diterimanya taubat Nabi Adam AS disebutkan dalam Al Qur’an surah Al-Baqarah: ayat 37, Allah SWT berfirman:

فَتَلَقَّىٰٓ ءَادَمُ مِن رَّبِّهِۦ كَلِمَٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Artinya: “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Baqarah: 37).

  1. Naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh as dengan bukit Judi setelah banjir besar, serta turunnya ke muka bumi setelah banjir bandang
  2. Dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan paus

Saat Nabi Yunus diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah ke penduduk Ninawa (Mosul Irak) untuk menyembah Allah, Nabi Yunus mendapatkan tantangan serta penolakan. Tidak tahan dengan olok-olokan penduduk Ninawa, membuatnya marah dan pergi. Dalam kepergiannya, Nabi Yunus menumpang ke kapal yang hendak bertolak. Singkat cerita, kapal yang ditumpangi oleng sehingga kapal harus mengurangi beban muatan. Di tengah jalan, sayangnya Nabi Yunus harus dilemparkan ke laut. Dikutip dari buku Memburu Syurga di Bulan Istimewa oleh Miftah Fauzi, ketika Nabi Yunus tercebur dalam laut ia termakan oleh ikan paus. Selama beberapa hari, Nabi Yunus tinggal di perut ikan paus. Pada hari kesepuluh Muharram, Nabi Yunus dimuntahkan dari dalam perut ikan. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya 87-88, Allah SWT Berfirman:

وَ ذَا النُّوۡنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنۡ لَّنۡ نَّـقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنۡ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ*

فَاسۡتَجَبۡنَا لَهٗۙ وَنَجَّيۡنٰهُ مِنَ الۡـغَمِّؕ وَكَذٰلِكَ نُـنْجِى الۡمُؤۡمِنِيۡنَ*

Artinya : “(87) Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.’ (88) Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS Al-Anbiya : 87-88)

  1. Diterimanya taubat umat Nabi Yunus as
  2. Dilahirkannya Nabi Ibrahim as
  3. Selamatnya Nabi Ibrahim as dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud

Pada bulan Muharram Allah SWT menyelamatkan Nabi Ibrahim AS dari pembakarang dirinya oleh raja Namrud. Nabi Ibrahim AS memiliki sejumlah mukjizat, salah satunya yaitu tidak hangus meski dibakar. Atas izin Allah SWT, saat api dinyalakan justru Nabi Ibrahim AS tidak merasa kepanasan. Sebaliknya, api justru menyejukkannya. Dalam surah Al-Anbiya’ ayat 68-70, Allah SWT berfirman:

(68) قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ

(69) قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ

(70) وَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَخْسَرِيْنَ

Artinya: “Mereka berkata: ‘Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak’. Kami berfirman: ‘Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim’, mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.”

  1. Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya
  2. Dipertemukannya Nabi Yusuf as dengan keluarganya kembali
  3. Disembuhkannya penglihatan Nabi Ya’qub as
  4. Dihilangkan ‘madlorot’ yang mendera Nabi Ayyub as

Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al Ghazali, pada 10 Muharram Allah SWT memberikan kesembuhan kepada Nabi Ayyub AS dari sakit kulit yang berkepanjangan. Nabi Ayyub merupakan seorang nabi yang gagah, tampan, dan kaya. Kemudian Allah SWT memberi ujian padanya, dengan menjadi miskin serta penyakit gatal. Setelah bertahun-tahun, kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Ayyub untuk menghentakkan kakinya ke tanah. Sekejap ada air putih bersih dari perut bumi, yang bisa menyembuhkan penyakit kulitnya. Peristiwa tersebut diabadikan dalam surah Shad ayat 41-42, Allah SWT berfirman:

وَٱذْكُرْ عَبْدَنَآ أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلشَّيْطَٰنُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ. ٱرْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَشَرَابٌ

Artinya: “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, ‘Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.’ (Allah berfirman), ‘Hentakkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.'” (QS Shad: 41-42).

  1. Diampuninya Nabi Daud as
  2. Terbelahnya laut merah untuk Nabi Musa setelah dikejar Fir’aun
  3. Tenggelamnya Fir’aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa as
  4. Dilahirkannya Nabi Isa as
  5. Diangkatnya Nabi Isa ke langit

Syaikh Ash-Shafuri, Nabi Isa AS dilahirkan dan diangkat ke langit pada hari Asyura. Saat kaum kafir Bani Israil punya niatan untuk membunuh Nabi Isa AS, Allah SWT menjadikan orang yang mirip dengan Nabi Isa AS sebagai orang yang terbunuh dan disalib. Kemudian Allah SWT menyelamatkan Nabi Isa AS dengan mengangkatnya ke langit. Dalam surah An-Nisa ayat 157-158, Allah SWT berfirman:

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا ٱلْمَسِيحَ عِيسَى ٱبْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ ٱللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِن شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ ٱخْتَلَفُوا۟ فِيهِ لَفِى شَكٍّ مِّنْهُ ۚ مَا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا ٱتِّبَاعَ ٱلظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًۢا. بَل رَّفَعَهُ ٱللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

Artinya: “Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'” (QS An-Nisa: 157-158).

  1. Dibolak-balikannya tubuh Ashabul Kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua)
  2. Diciptakannya ruh Nabi Muhammad shollahu alaihi wassalam
  3. Dikandungnya Nabi Muhammad shollahu alaihi wassalam di rahim Ibunda Aminah ra
  4. Wafatnya (syahid) cucu Nabi Muhammad shollahu alaihi wassalam Sayyiduna Husein ra

Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Puasa Tasu’a

Yakni puasa pada tanggal 9 Muharram. Rasulullah bertujuan untuk mengerjakannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum waktu itu tiba. Lalu para sahabatnya menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

إذا كان العام المقبل صمنا يوم التاسع

Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasu’a (kesembilan). (HR. As-Suyuthi; shahih)

Puasa Asyura

Yakni puasa pada tanggal 10 Muharram. Ini adalah amal yang paling utama dan puasa sunnah terbaik di bulan Muharram yang keutamaannya bisa menghapus dosa setahun.

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah ditanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Pembaca budiman. Jadi esensi bulan Muharram bukan hanya sekadar peringatan awal tahun baru Islam saja, tetapi juga momentum untuk merenungkan makna hidup dan memperkuat iman islam kita semua. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa-peristiwa tersebut. (*)

www.youtube.com/@anas-aswaja