Fenomena yang melibatkan Gus Miftah dan Penjual Es Teh, tanpa bermaksud menggurui, menjadi pengingat bagi kita untuk senantiasa berbuat baik dalam konteks hubungan antar sesama manusia (hablum minannas). Sikap yang seharusnya diambil tercermin dalam hadis berikut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap isteriku, apabila sahabat kalian meninggal dunia maka biarkanlah dia (tinggalkanlah dia jangan membicarakan keburukan- keburukannya).”
Abu Isa berkata; “Hadits ini adalah hadits hasan gharib shahih dari hadits Ats Tsauri, dan sangat sedikit perawi yang meriwayatkannya dari Ats Tsauri, dan hadits ini diriwayatkan pula dari Hisyam bin ‘Urwah dari ayahnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam secara mursal.” (Hadits Tirmidzi Nomor 3830.
Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik, khususnya kepada istri dan sahabat. Hadis tersebut menekankan bahwa jika seorang sahabat telah meninggal dunia, kita dianjurkan untuk meninggalkannya dalam kedamaian tanpa membicarakan keburukan-keburukannya. Kita juga diingatkan untuk tidak menyebarkan aib saudara atau sahabat, termasuk melalui media sosial. Dalam bermedia sosial, sikap bijak dan menjaga ucapan menjadi sangat penting untuk menghindari membicarakan keburukan orang lain. Wallahu a’lam bish-shawab. ***