PANGALENGAN (Aswajanews.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyerahkan bantuan untuk korban bencana longsor maupun yang turut terdampak longsor di Kampung Giriawas Desa Sakaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Minggu (20/3/2022) sore.
Penyerahan bantuan itu langsung dilakukan Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama kepada para korban bencana tersebut.
Tercatat, sebanyak 25 kepala keluarga (KK) yang menjadi sasaran penerima bantuan Bencana Longsor di Kampung Giriawa Pangalengan tersebut. Masing-masing KK menerima Rp 9 juta, dengan rincian Rp 6 juta untuk sewa rumah sementara dan Rp 3 juta untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Dadang Supriatna mengatakan, penyerahan bantuan kepada para korban bencana longsor maupun yang terdampak bencana longsor segera dilakukan setelah sebelumnya BPBD dan pihak lainnya melakukan assesment pasca terjadi bencana longsor di Kampung Giriawas pada hari Minggu (16/1/2022). Sementara bencana longsor terjadi pada Sabtu (15/1/2022) sore.
“Penyerahan bantuan pada tahap awal ini, untuk bantuan sewa rumah dulu. Karena kalau kondisi rumah mereka tetap dipaksakan untuk dihuni, dikhawatirkan terancam longsor,” kata Bupati Dadang Supriatna dalam keterangannya usai penyerahan bantuan tersebut.
Bupati Bandung mengatakan penyerahan bantuan untuk sewa rumah ini merupakan upaya Pemda dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat yang terdampak bencana longsor tersebut.
“Apalagi sebentar lagi kita menghadapi bulan suci Ramadhan, mereka diusahakan untuk menempati rumah atau sewa rumah yang aman,” katanya.
Setelah penyerahan bantuan ini, lanjut Dadang Supriatna, BPBD tetap melakukan upaya koordinasi dengan PT Perkebunan Nusantara untuk melakukan relokasi warga yang rumahnya terancam longsor tersebut.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera terealisasi,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau lokasi tanah longsor di Kampung Giriawas Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Minggu (16/1/2022).
Bencana longsor yang terjadi pada Sabtu sore (15/1/2022) itu, menimpa sebuah rumah setengah jadi, dan menelan korban 1 orang meninggal dunia, 1 luka berat serta 6 orang luka ringan.
Bupati mengatakan, lokasi tersebut cukup rawan. Kontur tanah dengan kemiringan 45 derajat iyang menjadi area longsor ditanami pemiliknya dengan tanaman kentang, dan tidak terdapat tanaman keras sebagai penahan.
Ia pun segera menginstruksikan BPBD, aparat kewilayahan dan Pemerintah Desa setempat agar segera berkoordinasi untuk melakukan relokasi. Hal itu menurutnya harus segera dilakukan, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan.
“Setelah dicek di lapangan, ada sekitar 20 rumah di lokasi rawan bencana longsor, itu harus segera direlokasi dalam waktu seminggu ini. Kemudian di kemiringan 45 derajat, kita sudah melarang petani menanam sayuran dan lebih mengutamakan tanaman keras,” tutur Bupati.
Saat melihat langsung rumah-rumah penduduk yang rusak terdampak, Bupati mengatakan akan melakukan mitigasi bencana dan perbaikan dengan melibatkan pentahelix.
Pria yang akrab disapa Kang DS pun meminta para petani di Kabupaten Bandung, untuk belajar dari kejadian serupa agar tidak terulang lagi.
Selanjutnga Kang DS juga turut menginstruksikan Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup, untuk membantu penyediaan bibit tanaman keras untuk pemilik lahan di kemiringan.
“Minimal jenis kopi lah, tidak boleh ditanami tanaman yang akarnya longgar. Kalau toh bersikeras ditanami sayuran, tolong lakukan tumpang sari. Harus ada tanaman keras dengan jarak dua meter setengah, itu solusinya,” tegas Kang DS. (Diskominfo)