INDRAMAYU (aswajanews.id) – Agen Umroh Aldena Tour & Travel tak kunjung ada kepastian memberangkatkan calon jama’ahnya. Sejumlah peserta calon jama’ah dari Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu Jawa Barat, merasa dirinya diombang-ambing soal keberangkatannya ke Makkah untuk menunaikan ibadah Umroh, Jumat (11/10/2023).
Kini, sejumlah peserta calon jama’ah dari Desa Rambatan kulon, mereka sudah merasa kecewa kepada pihak mediator atau agen umroh Aldena Tour & Travel yang beralamat di Jl. Evakuasi Kota Cirebon, lantaran mereka telah menunggu selama 3 tahun serta sudah mengeluarkan biaya puluhan juta rupiah melalui penyalur yang bernama Sanuri, dengan sistem pembayaran mengangsur beberapa tahap hingga pelunasan kepada mediator Sanuri yang beralamat di desa Rambatan Kulon Blok Pasar. Namun, sampai saat ini para peserta belum ada kepastian kapan bisa diterbangkan ke kota Madinah Arab oleh pihak agen tersebut.
Diketahui, bahwa saat ini para peserta calon jamaah umroh diantaranya, Sodikin, Darti beserta 4 orang lainnya sudah memberikan kuasa kepada kantor Hukum, Digjaya Law Firm, Aditya Firmansyah, S.Pd., S.H untuk mengurus atau meminta agar pihak Agen Umroh Aldena Tour & Travel untuk segera mengembalikan uangnya.
Sodikin, Calon jama’ah asal dari desa Rambatan Kulon Blok Balong, dirinya mengaku awal dijanjikan daftar umroh oleh Sanuri, melalui Agen umroh Aldena Tour & Travel Cirebon sejak tahun 2018 dengan mengangsur pembayaran sejumlah uang sebesar Rp 30.000.000, (tiga puluh juta rupiah). Namun, sampai saat ini belum ada kepastian pemberangkatan umroh ke kota Madinah Arab, kata dia pada beberapa pekan lalu.
“Awalnya saya ditawarkan oleh penyalur yang bernama Sanuri, untuk berangkat umroh melalui Aldena Tour & Travel Cirebon, dengan nominal pendaftaran umroh sebesar 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) dengan metode pembayaran menabung.
“Saya mulai nabung dari sebesar Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) sampai pelunasan sebesar Rp.30.000.000 (tiga puluh juta rupiah). Misalkan sudah pelunasan langsung berangkat, kata Sanuri, tapi sampai saat ini tahun 2023 tidak ada penerbangan kesana, jadi saya menuntut uang saya harus dikembalikan,” kata Sodikin, dengan nada kecewa pada beberapa pekan yang lalu.
Hal serupa dituturkan oleh Darti, warga desa Rambatan Kulon Gang Kapur.
“Awalnya saya diajak Sanuri mediator Aldena Tour & Travel, untuk berangkat umroh tapi prosesnya menabung tapi ketika saya tanyakan kantor agenya Sanuri, tidak menjelaskan keberadaan kantornya. Akhirnya saya karena kenal baik sama Sanuri bahkan tetangga akhirnya saya ikut mendaftar dengan suami saya pada tahun 2018,” ujarnya.
“Awal menabung sebesar Rp.3.000.000, dan terakhir pembayaran pada tahun 2020 tercatat di kwitansi kurang lebih sebesar Rp.50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Namun, sampai saat ini belum ada kepastian untuk diberangkatkan umroh oleh pihak agen, intinya saya akan menuntut uang saya harus dikembalikan,” tuturnya belum lama ini.
Terpisah, mediator umroh Sanuri, ketika dimintai keterangan oleh tim pelitaindo.news dirinya mengatakan, keadaan perusahaanya sudah kolep, jadi uangnya mau disetorkan ke agen umroh Aldena saya hawatir jadi terpaksa uangnya ditampung sama saya sendiri dan ada juga sebagian yang disetorkan kesana, pada awalnya sih lancar-lancar saja penerbangannya.
“Padahal sih peserta yang sudah lunas waktu tahun 2018 saya sudah menawarkan berangkat dari target 30 orang tapi, waktu itu jawabannya belum pada siap berangkat, jadi uangnya kepakai sama saya sebagian,” tukasnya. (Sanaji)