SUMEDANG (Aswajanews.id) – Sebanyak 364 peserta jenjang tingkat pelajar sekolah dasar (SD) mengikuti Festival Hari Bahasa Ibu (FHBI) tingkat Kabuapten Sumedang, dengan Tema “Makalangan dina palangan basa sunda magelar karya mangala bagja.”
Kegitan Festival Hari bahasa Ibu yang dibuka oleh Kepala Dinas Disdik Sumedang Dr. Dian Sukmara bertempat di Asia Plaza Sumedang, Rabu (25/9/2024).
Disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Sumedang Dr. Dian Sukmara mengatakan, kegiatan yang dibuka pada hari ini adalah dalam rangka pengembangan pendidikan merdeka di episode ke-17, yaitu tetang revitalisasi budaya yang dimaksudkan dapat menumbuhkembangkan bagaimana kebijakan kebijakan dalam mempengaruhi keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Pada intinya merdeka belajar adalah bahwa bagaimana daerah bisa meng-aplikasikan dan apapun kebijakan dalam rangka membangun sebuah sekolah yang diterapkan serta sekolah yang dicita-citakan,” ucapnya.
Dalam hal ini dikatakan dia, melalui revitalisasi budaya ataupun bahasa daerah ini diberikan kesempatan untuk 10 jenjang, baik tingkat SD, SMP dan pada kesempatan ini, kita dapat melihat dan kita menyaksikan bagaimana kepiawaian para siswa/siswi SD dari 26 Kecamatan dalam ajang pemilihan untuk ke tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Mudah-mudahan hasil dalam kegiatan ini dapat mengirimkan wakil-wakil untuk tingkat Jawa Barat. Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini, ada beberapa cabang yaitu, cabang nembang pupuh, cabang membaca dan menulis aksara Sunda, cabang bobodoran perseorangan, cabang dongeng dan cabang mengarang cerita pendek, diikuti oleh 363 peserta,” jelasnya.
“Dan mudah-mudahan dalam kegiatan ini, salah satu upaya kita pemerintah Kab. Sumedang melalui Dinas Pendidikan dalam rangka mewujudkan tujuan penyelenggaraan pendidikan yaitu, Bangsa yang cerdas, berkualitas dan berakhlak mulia,” ucapnya.
Sementara, Ketua Panitia Dani Setiawan mengatakan, dalam rangka mensukseskan revitalisasi Bahasa daerah tahun 2024 melalui program merdeka belajar Episot ke-17 dalam rangka meningkatkan sikap, nekatih dan mengembangkan bahasa daerah melalui pasang giri bahasa sastra dan bahasa seni Sunda.
“Kegiatan ini menjadikan sebuah bentuk evaluasi bahasa sunda pada jenjang sekolah dasar (SD) dan selanjutnya dapat menjaga, melestarikan bahasa sastra aksara dan seni Sunda. Selanjutnya, untuk peserta yang mengikuti berjumlah 364 peserta, yang terbagi 182 peserta putra, 182 peserta putri perwakilan dari 26 Kecamatan,” ucapnya.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sunedang, Kabid SD, Kepala Seksi, Pengawas SD, ketua PGRI Sumedang, ketua Dewan Pendidikan Sumedang, Forum K3S Kabupaten, para Ketua K3S Kecamatan serta jajaran Stuktural Dinas Pendidikan Sumedang. *(Red)