Beranda Kajian Mbah Yai Munif Habiskan Sisa Umur untuk NU

Mbah Yai Munif Habiskan Sisa Umur untuk NU

KH Munif Zuhri atau yang akrab dipanggil Gus Munif Girikusumo menggambarkan sosok dengan pesan pesan ringkas namun sarat makna. Karismanya menebar lewat performa sederhana. Lembut, menyejukkan. Kata dan kalimatnya tertata secara membumi, tidak berbelit-belit, mudah diserap, atau yang dalam teori Edward THall (1973) disebut sebagai low context communication.

Sambil Meneteskan Air Mata Mbah Yai Munif dhawuh “NU ini organisasi yang diridhoi Allah. Sebelum berdiri, Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari bertemu Rasulullah Muhammad SAW sampai 6 kali. Bukan hanya sekali. Ini benar-benar terjadi dan itu artinya Kanjeng Nabi meridhoi lahirnya NU”

“Malam Jumat kemarin, saya bertemu Mbah Hasyim Asy’ari. Beliau berpesan agar kita semua menjaga NU. Karena NU inilah tiang agama yang menjaga negara”

“Saya tidak perlu jadi siapa-siapa. Tidak usah jadi siapa-siapa. Tidak usah jadi apa-apa. Saya cukup seneng. Saya cukup lega. Bangga. Meskipun saya hanya jadi butir debu yang menempel di tiang bendera NU yang tidak sempat terusap sampai kiamat”

Sisa umur saya tidak banyak, lanjut Mbah Munif, akan saya habiskan untuk NU.

“Meski saya diam di rumah, saya mendoakan NU. NU darah saya. Semoga ini bisa mendasari warga NU di pelosok negeri ini”

(Asep Nana Saepulloh)