Pelayanan Publik

Ketertiban dan Kedisiplinan Jemaah Jadi Faktor Keberhasilan Ibadah Umrah

Bandung (Aswajanews.id) – Pelaksanaan ibadah umrah yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu merupakan angin segar bagi jemaah umrah dan haji Indonesia. Akan tetapi, untuk pelaksanaannya tersebut ada beberapa hal yang harus dicermati bersama karena pandemi Covid-19. Forum Komunikasi Silaturahmi (FKS) Penyelenggaraan Travel Umrah Haji Jawa Barat menyelenggarakan Kegiatan Ngobrol Serius Haji Umrah dengan tema Jabar Juara Lahir Batin Umrah Maksimal dengan Prokes Maksimal, Jumat (21/1), di Bale Sari Pusdai Bandung.

Kegiatan sarat informasi mengenai penyelenggaraan ibadah haji dan umrah ini mengundang Dirjen PHU Kemenag RI, Prof. Hilman Latief dan Ketua FKS Penyelenggaraan Travel Umrah Haji Jawa Barat, Wawan R. Misbach sebagai keynote speaker.

Pada pemaparan materinya, Hilman Latief, menjelaskan bahwa untuk penyelenggaraan haji dan umrah, pemerintah selalu melakukan persiapan untuk kemungkinan pemberangkatan. “Maka dari itu, pemerintah selalu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi,” ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, pelaksanaan ibadah umrah sudah mulai dilaksanakan yang tentunya dilakukan dengan aturan-aturan yang berbeda dari sebelum pandemi. “Ada beberapa hal yang harus dipenuhi persyaratan melaksanakan ibadah umrah yaitu cek kesehatan, PCR, vaksin, dan karantina jemaah pada saat akan berangkat dan pulang,” jelasnya.

Hilman latief menegaskan, “Pelaksanaan umrah oleh jemaah asal Indonesia mendapatkan sorotan dari dunia internasional sehingga kita harus benar-benar patuh terhadap protokol kesehatan yang ditentukan.”

Dihadapan para pelaku bisnis travel umrah dan haji plus, Hilman mengajak untuk tetap disiplin dan tertib dalam menyelenggarakan ibadah umrah serta mengatur jemaah umrah terutama pada keabsahan dokumen jemaah dan izin travel. Ia beralasan bahwa keberhasilan penyelenggaraan ibadah umrah tergantung pada hal tersebut.

Terkait penyelenggaraan ibadah haji, Ia mengakui masih menunggu kepastian dari pemerintah Arab Saudi, namun pemerintah Indonesia selalu mempersiapkan untuk kemungkinan yang akan terjadi. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Adib, yang didampingi Kepala Bidang PHU, Ahmad Handiman Romdony, serta para pelaku bisnis travel umrah dan haji plus. (Kontributor: Novam Scorpiantrien)